Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN Kota Tangerang Belum Tes Narkoba, Kesbangpol Terganjal Izin Wali Kota

Kompas.com - 22/09/2021, 18:24 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakespangpol) Kota Tangerang belum mendapatkan izin dari Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk mengadakan tes urine terhadap aparatur sipil negara (ASN).

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020, tiga persen dari total ASN di pemerintah daerah dan instansi jajarannya wajib menjalani tes urine untuk mengetahui kadar narkoba di tubuh mereka.

Saat ditanya mengapa ASN di Kota Tangerang belum menjalani tes urine hingga saat ini, Kabid Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Kota Tangerang Amir Hamzah mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan instruksi dari pimpinannya.

Baca juga: Polsek Senen Tangkap Satu Pelaku Tawuran di Kramat Sentiong, Hasil Tes Urine Positif Sabu

"Kewajiban tiga persen itu izin dari pimpinan tertinggi di Kota Tangerang dulu, sampai saat ini belum (dapat izin)," katanya pada awak media, Rabu (22/9/2021).

Saat ditanya apakah pimpinan itu adalah Arief, Amir membenarkan.

"Ya, seperti itu," jawab dia.

Alasan lainya, kata Amir, anggaran tahun 2021 untuk tes urine para ASN di Kota Tangerang dialihkan atau refocusing.

"Tahun 2021 memang Kesbangpol menyiapkan anggaran khusus tes urine, tapi sekarang ini masih pandemi Covid-19 dan kena refocusing," papar dia.

Baca juga: Pemberkasan CPNS 2019, Bagaimana Ketentuan Surat Keterangan Sehat Jasmani, Rohani, dan Bebas Narkoba?

Di lokasi yang sama, Kepala Badan Nasional Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Satrya Ika Putra berujar bahwa pihaknya sempat akan melakukan tes urine di kantor Kecamatan Karawaci. Namun, tes urine tersebut batal dilaksanakan.

"Kemarin saya mau gandeng Camat Karawaci, tapi belum dapat izin," sebutnya.

Padahal, tenggat waktu bagi para ASN itu menjalani tes urine dibatasi hingga Desember 2021. Selain itu, alat tes urine yang dimiliki BNN Kota Tangerang juga bakal kedaluwarsa.

"Saya belum dapat izin OPD (organisasi perangkat daerah) mana yang untuk dites. Saya sudah sampaikan akhir tahun ini alat tesnya kedaluwarsa, (malah) ada yang sudah kedaluwarsa," papar Satrya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com