JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 dari 65 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Timur masih menjadi titik rawan banjir.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, jumlah itu berdasarkan data wilayah banjir pada awal 2021.
"Yang kemarin 2021 awal, 18 kelurahan masih tergenang," kata Anwar saat menggelar apel di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Rabu (29/9/2021).
Baca juga: Hindari Klaster Pengungsian, Pemkot Jaktim Akan Gelar Vaksinasi di Wilayah Rawan Banjir
Jumlah itu menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Pada awal 2020, masih ada 63 kelurahan di Jakarta Timur yang tergenang banjir.
Pemerintah Kota Jakarta Timur menargetkan, durasi banjir tidak lebih dari enam jam, apabila sewaktu-waktu hujan tiba.
"Penyedotan dan pompa kami aktifkan semua. Jadi hari ini memastikan alat kami bekerja dengan baik dan siap digunakan pada saat dibutuhkan. Mudah-mudahan tidak terjadi (banjir)," ujar Anwar.
Baca juga: Cegah Banjir, 1.855 Sumur Resapan Dibangun di Kemayoran
Selain itu, normalisasi saluran air, pengerukan waduk, hingga pembuatan sumur resapan terus dilakukan.
"Sumur resapan kedalamannya 20-30 meter. Ada pemeriksaan investigasi lapangan sebelum pengerjaan, karena tiap kecamatan kontur tanahnya beda," kata Anwar.
"Di Cipayung sampai 30 meter, tapi Pulogadung 15 meter saja sudah bisa menyerap air 10.000 meter kubik dalam waktu 30 menit," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.