Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Bocorkan 3 Opsi Lokasi Sirkuit Formula E, Wagub DKI: Nanti Ramai, Malah Jadi Sulit

Kompas.com - 07/10/2021, 18:43 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan membocorkan tiga dari lima opsi pengganti tempat diselenggarakan Formula E 2022.

Dia mengatakan, jika dibocorkan kemungkinan akan ramai jadi perbincangan dan mempersulit persiapan sirkuit.

"Kalau sekarang sudah disampaikan jadi ramai, nanti kalau jadi ramai malah jadi sulit ya," ujar Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/10/2021).

Riza hanya mengatakan dua opsi yang dia sampaikan Rabu (6/10/2021) malam yaitu di kawasan Senayan dan di Pantai Maju Bersama.

Baca juga: Wagub DKI: Sirkuit Formula E Batal di Monas karena Terkendala Izin Pemerintah Pusat

Munculnya opsi tersebut, kata Riza, karena kawasan Monumen Nasional (Monas) dipastikan tidak bisa digunakan karena proses perizinan dari pemerintah pusat.

"Karena di Monas tidak memungkinkan karena masuk dalam Ring 1," ucap dia.

Riza menjelaskan, pemilihan sirkuit baru Formula E akan ditentukan Oktober 2021 ini dan akan mempertimbangkan beragam aspek.

Mulai dari aspek legalitas, teknis dan juga disesuaikan dengan masa pandemi Covid-19.

Politikus Partai Gerindra ini menyebut, sirkuit yang akan dipilih merupakan ikon Kota Jakarta yang bisa menggambarkan keunikan DKI Jakarta.

Baca juga: Polemik Lokasi Sirkuit Formula E di Jakarta

"Tentunya juga harus memberikan nilai tambah bagi DKI Jakarta, harus ditempat-tempat menambah ikon Jakarta juga menjadi perhatian kita," tutur dia.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro Gunung Kartiko mengatakan, sirkuit Formula E akan segera disurvei oleh Formula E Operation.

"Nanti FEO akan datang untuk survei Oktober ini, mapping semua kemudian dibuat homologasi baru nanti dapat sertifikat, dan baru akan ditentukan yang bagus alternatif 1 atau 2," kata Gunung, Rabu.

Gunung memastikan, proses penunjukan sirkuit tidak akan berlangsung lama karena hanya memerlukan proses pengaspalan di sisi-sisi tikungan saja.

Sehingga proses pengaspalan bisa dilakukan dengan cepat dan tidak mengganggu mobilitas warga Jakarta di hari kerja dan penutupan jalan sirkuit bisa berlangsung maksimal tiga hari.

"Jadi maksimal kita akan usahakan, kalau menggunakan jalan maksimal 3 hari," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com