Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan PTM SD di Kota Tangerang, Siswa Divaksinasi hingga Orangtua Juga Wajib Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 19/10/2021, 08:09 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang hendak menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang SD mulai Senin (25/10/2021).

Skema tersebut selama ini diketahui baru diterapkan di SMP negeri dan swasta yang ada di Kota Tangerang.

Oleh karena itu, Pemkot Tangerang melakukan sejumlah persiapan mulai dari pelaksanaan vaksinasi siswa SD hingga penerapan syarat khusus berkait penerapan skema PTM terbatas.

Berikut merupakan rangkuman fakta berkait penerapan skema PTM terbatas jenjang SD di Kota Tangerang:

Vaksinasi siswa SD berusia 12 tahun

Pemkot Tangerang menggelar vaksinasi Covid-19 bagi siswa SD yang sudah berusia 12 tahun mulai Senin (18/9/2021).

Pelaksanaan vaksinasi tersebut berlangsung pada 18-27 Oktober 2021.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, pihaknya menargetkan sekitar 5.305 murid SD berusia 12 tahun yang akan menerima vaksin Covid-19.

"Jumlah sasaran (vaksinasi SD berusia 12 tahun) ada 5.305," ucapnya, Senin.

Baca juga: 1.073 Orang yang Terlibat PTM Terbatas Jenjang SMP di Kota Tangerang Negatif Covid-19

Dia menyatakan, vaksinasi tersebut digelar menjelang penerapan PTM terbatas jenjang SD.

Rencananya, kata Arief, penerapan PTM terbatas jenjang SD di Kota Tangerang bakal berlangsung mulai 25 Oktober 2021.

Di sisi lain, pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19, masih ada murid SD yang tidak membawa data diri.

Politikus Demokrat itu menyebutkan, murid SD yang tidak membawa data diri tetap disuntik vaksin Covid-19.

Pasalnya, pihak SD sudah memiliki nama murid masing-masing yang ditargetkan sebagai penerima vaksin Covid-19.

45 SD gelar PTM

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menyatakan, jumlah sekolah yang bakal menggelar PTM pada Senin pekan depan baru 10 persen dari total SD yang ada di wilayah itu.

"Total ada 448 sekolah, yang boleh (PTM) ada 45, sekitar 10 persennya," tutur Jamaluddin, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com