Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sekuriti Keroyok 3 Pengunjung Bar, Manajemen Ajak Korban Cabut Laporan

Kompas.com - 19/10/2021, 12:59 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus pengeroyokan pengunjung bar oleh oknum sekuriti di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, berujung damai.

General Manager Bar Clique Moh Sofyan mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan para korban dan mengajak mereka untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Kedua belah pihak pun bersepakat untuk berdamai setelah bertemu pada Senin (18/10/2021) di wilayah Jakarta Selatan.

Baca juga: Bermula Request Lagu lalu Cekcok, 3 Pengunjung Bar Dikeroyok Sekuriti di Gading Serpong

"Saya selaku pimpinan manajemen mengucapkan terima kasih dan berharap tidak ada menuntut. Masalah ini dianggap selesai," ujar Sofyan seperti dilansir dari Warta Kota, Selasa (19/10/2021).

Sofyan mengeklaim bahwa cekcok yang terjadi antara karyawan dan sekuriti bar dengan ketiga korban hanya kesalahpahaman.

Dia pun menyebut para korban sudah menerima permintaan maaf pihak manajemen bar atas insiden yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021) kemarin.

Baca juga: Warga Sebut Sekuriti di Kembangan Adang dan Rampas Kendaraannya atas Dasar Surat RW

"Hanya salah paham dan miskomunikasi. Kita sudah saling memaafkan," ungkapnya.

"Intinya dari kedua pihak sepakat untuk damai atas permasalahan yang terjadi," sambungnya.

Sementara itu, salah satu korban berinisial SF mengatakan, kejadian yang dialami dia dan dua rekannya harus menjadi bahan evaluasi bagi pihak manajemen dalam memberikan pelayanan

Dia pun berharap pihak manajemen dapat membina karyawannya agar lebih baik dalam memberikan pelayanan, sehingga kejadian serupa tidak terulang.

"Kami harap ini bisa menjadi bahan koreksi ke depannya. Saran kami, perbaiki manajemen agar peristiwa yang teman kami alami tidak terulang kepada customer yang lain," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com