Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor PPKM Level 2, Sarana Olahraga hingga Wisata Air Dapat Kelonggaran

Kompas.com - 19/10/2021, 19:05 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai daerah berstatus level 2 di masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang berlaku mulai Selasa (19/10/2021) hingga Senin (1/11/2021).

Masuknya Kota Bogor ke dalam level 2 PPKM Jawa-Bali tak lepas dari keputusan pemerintah yang mengeluarkan Kabupaten Bogor dan Tanggerang dari dalam daftar wilayah aglomerasi Jabodetabek.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyatakan bahwa turunnya status level tersebut berdampak pada sejumlah sektor atau unit usaha yang akhirnya mendapatkan relaksasi atau kelonggaran.

Dedie menyebut, salah satu kelonggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor adalah rencana dibukanya kembali sarana olahraga, seperti lapangan sepak bola, basket, badminton, pusat kebugaran, dan aerobik.

Baca juga: Minta Kelonggaran Aturan PPKM Diperluas, HIPPI DKI: Pemerintah Harus Perhatikan Nasib Berbagai Sektor Usaha

Dedie berharap, dengan dibukanya kembali sarana olahraga maka masyarakat bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan imunitas tubuh.

"Alhamdulillah, Kota Bogor termasuk yang dikategorikan masuk level 2. Dengan demikian ada kelonggaran-kelonggaran baru yang diberikan," kata Dedie, Selasa (19/10/2021).

"Sarana olahraga ini menjadi salah satu yang diberikan kelonggaran, sehingga nanti masyarakat bisa memanfaatkannya," sambungnya.

Dedie menambahkan, selain sarana kegiatan olahraga, Pemkot Bogor juga mengizinkan tempat-tempat wisata untuk kembali beroperasi dengan sejumlah syarat setelah sebelumnya ditutup.

Ia menuturkan, salah satu tempat wisata yang boleh diizinkan kembali untuk buka adalah wahana wisata air dan kolam renang.

Baca juga: Wapres Minta Perpanjangan PPKM Dibarengi Relaksasi Aturan

"Termasuk tempat-tempat hiburan juga kita berikan kelonggaran selama memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku," ungkap Dedie.

Meski begitu, lanjut Dedie, Pemkot Bogor belum bisa memberikan kelonggaran untuk membuka kembali taman-taman publik.

Dirinya khawatir, jika fasilitas taman publik dibuka akan memicu terjadinya kerumunan.

"Saya belum bisa melihat apakah di level 2 ini taman sudah boleh dibuka. Paling tidak, kalau sarana olahraga sudah dibuka itu sudah bisa membuat masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan keolahragaan," bebernya.

"Kalau taman publik dibuka khawatir terjadi kerumunan, kalau sarana olahraga kan lebih spesifik dan terbatas. Saya rasa (taman publik) baru bisa dibuka di level 1," pungkas Dedie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com