Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras di Bogor, Bendung Katulampa Siaga 4

Kompas.com - 07/11/2021, 21:21 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ketinggian muka air di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, berada di angka 80 sentimeter atau berstatus siaga 4, Minggu (7/11/2021).

Berdasarkan laporan pos pemantauan, ketinggian tersebut tercatat pada pukul 19.00 WIB dan masih bertahan hingga berita ini diturunkan.

Kawasan Bogor sejak Minggu sore memang diguyur hujan deras. Ketinggian air di Bendung Katulampa pun sempat naik berada di 90 sentimeter.

Baca juga: Hujan Deras di Jakarta, BPBD DKI: Hingga Pukul 3 Sore, Terjadi Genangan di 21 RT

Beberapa kejadian bencana pun  terjadi di Kota Bogor akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah tersebut, salah satunya di kawasan Cibuluh.

Di wilayah itu, banjir parah terjadi setelah hujan lebat yang terus turun sehingga mengakibatkan aliran Kali Baru meluap.

Pantauan Kompas.com, jalan yang menghubungkan wilayah Pomad dan Tanah Baru tak dapat dilalui kendaraan akibat luapan air yang menggenang.

Meski begitu, banyak pengendara memilih nekad menerjang banjir. Sebagian memutuskan untuk memutarbalikkan kendaraannya.

Royani (40), salah satu petugas pemadam kebakaran yang bertugas di wilayah Cibuluh menyebut, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.

"Dari sebelum ashar hujan sudah deras. Lama-kelamaan Kali Baru meluap. Tingginya 1,5 meter," kata Royani, di lokasi.

Baca juga: Kampung Belakang Gandaria City Banjir, Ketua RT: Selalu Setiap Hujan

Royani menambahkan, selain jalanan yang tertutup banjir, luapan air Kali Baru juga mengakibatkan perkampungan warga sekitar di Kampung Neglasari dan Kampung Kramat ikut terdampak.

Ia menyebut, saat ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor sedang menuju lokasi untuk mengecek kondisi warga dengan perahu karet.

"Tadi petugas BPBD udah cek ke sini, tapi enggak bawa perlengkapan. Jadi mereka balik lagi bawa perlengkapan perahu karet," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com