JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota, Nirwono Joga, mengkritik program pembuatan sumur resapan yang sedang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Program itu dinilai belum direncanakan secara matang.
"Terkait pembangunan sumur resapan, banyak yang tidak tepat seperti di trotoar karena mereka (Pemprov DKI) tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan," kata Nirwono, Rabu (10/11/2021).
Menurut Nirwono, sumur resapan atau drainase vertikal hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air dalam skala kecil.
Baca juga: Wagub DKI Jawab Pertanyaan Netizen soal Sumur Resapan di Trotoar
"Misalnya, di halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar, taman, dan lainnya, bukan meredam banjir dalam skala kawasan atau kota," kata Nirwono.
Dia juga menyoroti perbedaan karakteristik tanah di masing-masing wilayah di Jakarta.
Ia menilai, di Jakarta sumur resapan hanya sesuai dibangun di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) bagian selatan. Sementara, di sejumlah wilayah yang lebih ke utara, sumur resapan tidak bisa difungsikan, bahkan tidak berguna.
"Sementara, ke arah utara seperti Jakpus, Jakbar, Jaktim bagian utara, dan Jakut, itu praktis tidak bisa. Karena kedalaman air tanah yang dangkal, sehingga pembangunan sumur resapan akan tidak berguna. Itu pun di lokasi-lokasi yang bukan cekungan, tidak dekat sungai atau kanal," ujar dia.
Nirwono menyarankan, agar pembangunan sumur resapan diserahkan kepada setiap warga untuk membangun secara mandiri di halaman rumah.
"Jangan menggunakan dana APBD maupun dana PEN pusat karena ini pemborosan anggaran sekaligus tidak efektif dan mubazir," kata dia.
Ia menyarankan, dana tersebut lebih baik dialihkan untuk menata bantaran kali guna mengatasi banjir kiriman, merevitalisasi situ/danau/embung/waduk, merehabilitasi saluran kota, menambah ruang terbuka hijau, merestorasi kawasan pesisir Jakarta guna mengatasi banjir rob.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pembuatan sumur resapan yang tengah digalakkan Pemprov DKI Jakarta berkontribusi untuk penanganan banjir dan genangan.
“Pembuatan sumur resapan itu sangat membantu. Meski hujan cukup lebat dan cukup ekstrem, namun genangan tersebut bisa dengan cepat surut,” kata Riza di Balai Kota, Senin lalu.
Baca juga: Wagub DKI Klaim Sumur Resapan Efektif Kurangi Banjir Jakarta, DPRD Nilai Sebaliknya
Hal itu bertolak belakang dengan pendapat Komisi D DPRD DKI Jakarta. Dalam rapat badan anggaran yang dihelat kemarin, Komisi D meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi program pembuatan sumur resapan, baik dari sisi kajian maupun lokasi pembangunannya, agar manfaatnya bisa lebih terasa.
"Terkait program gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang pembangunan sumur resapan untuk pengendalian banjir, banyak keluhan dari masyarakat luas terkait tidak efektifnya dampak dari pembangunan sumur resapan untuk mengurangi banjir,” tulis Komisi D dalam rekomendasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.