Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dekat Pabrik Penggilingan Kapas Ikut Hangus, Pemilik Pingsan karena Hanya Bisa Selamatkan Tabung Gas

Kompas.com - 16/11/2021, 17:19 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu rumah semipermanen di dekat pabrik penggilingan kapas di Jalan Kesehatan, RT 003 RW 011 Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ikut hangus dalam kebakaran pada Selasa (16/11/2021) pagi.

Rumah semipermanen itu milik Siti Rowiyah (48) yang hanya berjarak beberapa meter dengan pabrik.

Saat kebakaran terjadi, Siti sedang mengajar ngaji. Ia diberi tahu oleh tukang bakso bahwa api melalap rumahnya.

"Tiba-tiba datang tukang bakso bilangin disuruh keluar, 'Itu api sudah merembet, Bu'," kata Siti kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Baca juga: Pabrik Penggilingan Kapas di Pasar Rebo Jakarta Timur Hangus Terbakar

Siti pun kaget ketika melihat api sudah membesar. Ia dan dua anaknya mencoba menyelamatkan diri.

"Enggak sempat selamatin apa-apa sedikit pun, cuma tabung gas doang yang bisa saya lemparkan agar enggak meledak. Habis itu saya pingsan dibawa ke kebun," ujar Siti.

Siti juga mendengar suara dentuman dari mobil pikap yang terbakar.

Selain rumahnya hangus, dua ekor ayam milik Siti mati hangus terpanggang.

"Saya punya ayam biar saya jual ke orang-orang. Saya kan usaha lele, bebek telur. Eh ayam mati gosong," ujar Siti.

Baca juga: Pabrik Penggilingan Kapas di Pasar Rebo Terbakar, 1 Mobil Pikap Hangus

Pabrik penggilingan kapas itu terbakar sekitar pukul 08.00 WIB.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman menyebutkan, kebakaran disebabkan korsleting pada panel listrik.

"Korleting listrik dari panel listrik di ruang mesin dan menyambar di sekitar. Luas area yang terbakar 300 meter persegi," ujar Gatot, Selasa.

Satu unit mobil pikap turut dilalap api dalam kebakaran itu. Mobil pikap itu hangus. Kaca-kacanya pecah.

Baca juga: Cerita Karyawan Berupaya Padamkan Api Pabrik Penggilingan Kapas tapi Tak Berhasil

Petugas pemadam kebakaran (damkar) di lokasi juga mengonfirmasi hanya satu unit mobil pikap yang hangus terbakar.

Selain itu, berdasarkan salah satu karyawan bernama Hadi (38), komputer, ponsel, hingga uang di pabrik ikut hangus.

"Yang hilang (hangus terbakar) mobil pikap, mesin, ponsel banyak, uang. Ada CCTV dan komputer juga," ucap Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com