Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SOS Children's Village: Rumah bagi Anak yang Kehilangan Pengasuhan Orangtua, Dididik hingga Mandiri

Kompas.com - 19/11/2021, 19:20 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan rumah berjarak, berdiri di sebuah kompleks rindang di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Siang hari, tidak banyak aktivitas di dalam kompleks seluas lebih kurang tiga hektar itu.

Di kompleks itu berdiri SOS Children's Village Jakarta yang diresmikan pada 1984 silam, sebuah wadah yang menampung anak yatim piatu dan terlantar.

Fasilitas seperti lapangan bola, laboratorium komputer, perpustakaan hingga ruang musik ada di tempat tersebut.

Baca juga: Dinsos DKI Cek Pernyataan Risma soal ASN Ikut Terima Bansos

Saat Kompas.com berkunjung ke lokasi pada Selasa (16/11/2021), SOS Children Jakarta masih memberlakukan lockdown. Kunjungan dibatasi.

SOS Children's Village memiliki konsep yang berbeda dibanding panti asuhan pada umumnya.

"Kami ingin mereka (para anak asuh) mendapatkan keluarga pengganti," kata Direktur SOS Children Jakarta Sumardi.

SOS Children's Village Jakarta memiliki 15 rumah di kompleks tersebut. Setiap rumah memiliki satu "ibu pengganti".

Ibu pengganti itu nantilah yang akan menjadi orangtua atau kepala rumah tangga.

"Kami rekrut orang untuk menjadi ibunya anak-anak. Ibu ini nanti yang bertanggung jawab dalam proses pengasuhan sehari-harinya," ujar Sumardi.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 360 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

Sejauh ini, SOS Children Jakarta memiliki 117 anak asuh yang menempati 15 rumah. Mereka datang dari mana saja, tidak hanya dari Ibu Kota.

"Anak asuh ini tidak hanya dari Jakarta. Cuma tempatnya aja kebetulan di Jakarta," kata Sumardi.

Proses anak asuh ditampung

Dalam definisi SOS Children, anak yang kehilangan pengasuhan dari orangtua tidak hanya yatim piatu.

"Kalau ada dari pihak keluarga, baik itu orangtua sekali pun, sudah tidak sanggup mengasuh, baru alternatifnya kami tampung," kata Sumardi.

Calon anak asuh tidak serta merta diterima di SOS Children. Mereka harus melalui proses asesmen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com