Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Siapkan Pengganti Abdul Aziz Jadi Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta

Kompas.com - 23/12/2021, 16:40 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan nama-nama calon pengganti Abdul Aziz sebagai Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta.

Namun, Khoirudin masih merahasiakan deretan nama-nama tersebut.

"Masih rahasia, soalnya belom ada putusan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Khoirudin saat dihubungi, Kamis (23/12/2021).

Sebelumnya, Khoirudin membenarkan kabar bahwa Abdul Aziz mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta.

Menurut Khoirudin, pengunduran diri tersebut diajukan Abdul Aziz secara lisan ke DPW PKS sejak September lalu.

"Permintaan lisan dari Pak Aziz dia sampaikan kepada saya dari bulan September kalau engga salah ya. Cuma tidak tertulis, saya bilang nanti akan diproses," ujarnya.

Baca juga: PKS Bantah Pengunduran Diri Kadernya dari Jabatan Ketua Komisi B DPRD DKI Karena Desakan Anggota Dewan

Khoirudin mengatakan, alasan Abdul Aziz mengundurkan diri dari jabatannya adalah karena ingin fokus menyelesaikan studi S2 di Universitas Indonesia.

"Permintaan lisan dari Pak Aziz dia sampaikan kepada saya dari bulan September kalau engga salah ya. Cuma tidak tertulis, saya bilang nanti akan diproses," ungkapnya.

Ia pun membantah kabar yang mengatakan bahwa Aziz mengundurkan diri karena ada desakan dari rekannya di Komisi B.

"Tidak ada kaitannya antara dia (Aziz) mengundurkan diri dengan apa yang terjadi di sana. Kan akan diproses di BK. Nanti di sana akan dibuktikan kebenarannya," ujarnya.

"Dia lebih memilih studinya jangan sampe gagal gitu studi nomor satu. Komisi B banyak kader yang bisa menggantikan," lanjut dia.

Baca juga: Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Mengundurkan Diri

Khoirudin juga menegaskan, pihaknya tidak akan menghalangi pengunduran diri Abdul Aziz meski kinerjanya terbilang bagus.

"Makanya surat resmi ke DPP dalam argumentasinya adalah karena beliau akan berfokus untuk studinya dulu selama dua tahun ini. Tiga tahun lah S2-nya, S2-nya di UI depok dan itu engga main-main, engga bisa sambilan," ucap Khoirudin.

Sebelum ramai kabar pengunduran dirinya, Abdul Aziz sempat dicecar anggota Komisi B DPRD DKI karena dianggap mengeluarkan keputusan sepihak.

Keputusan itu berkaitan dengan pemberian rekomendasi kepada PT Transjakarta usai maraknya kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta akhir-akhir ini.

Ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan Abdul Aziz, yaitu reorganisasi manajemen PT Transjakarta dan dilakukannya proses audit oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui persis penyebab terjadinya kecelakaan.

Akibat polemik ini ini, Abdul Aziz dilaporkan sejumlah anggota Dewan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com