Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Prioritas 46 Kilometer, Pembangunan Tanggul Pantai Baru Selesai 12,6 Km

Kompas.com - 26/12/2021, 19:27 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau pembangunan tanggul pantai raksasa atau NCICD di Pluit, Jakarta Utara, Minggu (26/12/2021).

Adapun tanggul pantai tersebut dibuat sebagai upaya penanggulangan banjir rob.

"Penanganan banjir rob itu salah satunya dengan program Pak Yusmada dari Dinas SDA (Sumber Daya Air) adalah pembuatan tanggul yang direncanakan dibangun itu sepanjang 130 kilometer dari Kamal Muara sampai Kali Blencong," kata Riza.

Baca juga: Biasanya Pakai 7 Alat, Pengerukan Waduk di Jakarta Kini Gunakan Hanya 2 Ekskavator

Riza menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan pembuatan tanggul sepanjang 46 kilometer.

Dari target 46 kilometer, pembangunan baru diselesaikan 12,6 kilometer. Sementara itu, sisanya sekitar 33 kilometer akan dibangun oleh Pemprov DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kementerian PUPR akan membangun tanggul sepanjang 11 kilometer, sedangkan Pemprov DKI akan membangun tanggul sepanjang 22 kilometer.

"Ini kerja sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI melalui Dinas SDA," ujar Riza.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2021: Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, Saat Warga Tergerak Bantu Sesama

Riza menuturkan, program pembangunan tanggul pantai memang memerlukan waktu dan biaya tidak sedikit.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat membantu dengan membangun tanggul sementara di lingkungan masing-masing.

Kata dia, tanggul tersebut bisa dibuat dengan tumpukan pasir dan batu dengan kemampuan yang dimiliki.

"Tapi prinsipnya pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melalui PUPR akan memastikan hadirnya tanggul di sepanjang 130 kilometer," ungkapnya.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2021: Karpet Merah untuk Pesepeda di Jakarta hingga Pemprov Raih Status Kota Ramah Sepeda

Selain itu, Riza juga meninjau pengerukan Waduk Pluit, Jakarta Utara. Pengerukan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya banjir di DKI Jakarta.

"Waduk yang ada di Jakarta ini ya setiap sepanjang waktu, tidak hanya di musim penghujan, (tapi) Januari sampai Desember, itu dilakukan pembersihan dan pengerukan," kata Riza.

Riza menjelaskan, dulu pihaknya mengeruk waduk untuk mencegah terjadinya banjir dengan mengerahkan tujuh ekskavator.

Baca juga: Sopir Taksi Online yang Aniaya dan Lecehkan Penumpang Mengaku Juga Dianiaya Korban

Namun, karena dinilai tidak efisien, sekarang dikurangi menjadi dua ekskavator untuk satu waduk.

"Yang di tengah satu ekskavator, dikeruk, dipindahkan ke tongkang. Nanti tongkang membawa penuh ke pinggir waduk atau pinggir danau," ujar Riza.

"Dari situ ekskavator yang kedua memindahkan ke dalam truk. Itu terjadi efisiensi yang tadi tujuh tinggal dua. Jadi kami bisa melakukan lima efisiensi ekskavator," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com