Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peluang Maju pada Pilpres 2024, Anies Dinilai Punya Dua Pekerjaan Berat

Kompas.com - 04/01/2022, 14:13 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpeluang untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, Pangi mengatakan, Anies memiliki dua pekerjaan berat jika ingin diusung sebagai calon presiden (capres), sebab mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu belum mempunyai partai politik (parpol).

"Pertama, tentu saja memenangkan hati ketua umum partai agar memberikan tiket dan kendaraan partai untuk Anies," kata Pangi kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2021).

Baca juga: Jabatan Anies Berakhir Tahun Ini, Bagaimana Nasib Karier Politiknya?

"Kedua, Anies berupaya memenangkan hati rakyat. Sama-sama berat dan tidak mudah bagi Anies yang tidak punya partai," tutur dia.

Pangi menuturkan, Anies akan dilirik oleh parpol jika elektabilitasnya tumbuh positif.

Sebab, pada prinsipnya parpol bersifat transaksional dan pragmatis dalam upaya memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

"Anies tetap ada panggung untuk Pilpres. Nanti partai akan melirik dan meminang beliau kalau tren elektabilitasnya terus tumbuh dan positif kenaikannya," kata Pangi. 

Adapun jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan berakhir Oktober 2022. Di sisi lain, pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar serentak pada 2024.

Dengan demikian, Anies memiliki waktu setahun sebelum memutuskan apakah akan maju sebagai capres atau kembali mencalonkan diri sebagai gubernur periode kedua.

Baca juga: Anies: Menyaksikan Warga Ceria Lampaui Kebahagiaan Memandang Bangunan Apa Pun

Berdasarkan pergerakan politik saat ini, Pangi berpandangan Anies lebih tertarik bertarung di pilpres. Pangi menilai bahwa peluang Anies untuk Pilpres 2024 lebih besar.

Namun dia meyakini, Anies akan kembali maju pada Pilgub DKI Jakarta jika gagal menyakinkan ketua umum partai dan tidak mendapatkan tiket ke pilpres.

"Karena Pilpres 2024 merupakan pertarungan lapangan datar, tanpa incumbent presiden dan wakil presiden. Berbeda dengan Pilpres 2029 tentu nanti akan ada lawan tanding yang berat apalagi berhadapan dengan kompetitor incumbent," ucap dia.

Rencana Anies

Sebelumnya, Anies mengaku sudah mempunyai rencana berkampanye tahun depan untuk menjadi calon gubernur petahana seandainya Pilkada DKI digelar pada 2022.

"Dulu rencananya nanti tahun terakhir, (kalau ada pilkada tahun 2022), baru mulai kampanye," ujar Anies dalam acara workshop nasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) yang disiarkan di akun YouTube PAN TV, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: 101 Kepala Daerah Habis Masa Jabatan pada 2022, Ini Daftarnya

Namun, karena pemerintah pusat sudah menetapkan pilkada bakal dihelat serentak pada 2024, rencana itu urung dilakukan.

"Ternyata enggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus saja, gitu kan. Enggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan kita kampanye, tetapi karena enggak ada pilkada ya sudah kita terusin saja kerja sampai akhir," tuturnya.

Anies mengungkapkan rencananya keliling Indonesia setelah tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kemarin kan tahanan kota lima tahun, jadi habis itu kalau sudah, saya keliling saja ke mana-mana, di Indonesia, itu kira-kira," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com