Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Program Vaksinasi Merdeka Anak, Murid SD Ini Senang Tidak Sakit

Kompas.com - 05/01/2022, 15:18 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah murid sekolah dasar (SD) mengikuti program Vaksinasi Merdeka Anak yang serentak diselenggarakan di 30 provinsi di Indonesia, Rabu (5/1/2022). Salah satu siswa, Jafar, mengungkapkan kegembiraannya setelah disuntik vaksin.

Ekspresi kegembiraan itu Jafar tunjukkan dengan wajah tersenyum riang.

"Senang, tidak sakit," kata Jafar saat ditemui di SDN 01 Mangga Besar Selatan, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: 2022, Vaksinasi Merdeka dari Polda Metro Jaya Bakal Fokus Sasar Anak-anak

Menurut siswa SDN 05 Gunung Sahari, setelah divaksin, ia tidak merasakan gejala apa-apa seperti pegal atau yang lainnya.

Jafar juga begitu antusias dapat belajar di sekolah lagi. Dia mengaku senang bisa bertemu dengan teman-teman sebayanya di sekolah.

Dwi salah satu wali murid yang hadir menemani anaknya disuntik vaksin Covid-19 mengaku turut senang dengan adanya program vaksinasi untuk anak berusia 6-11 tahun.

Setelah pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dilaksanakan, Dwi tak memungkiri bahwa vaksinasi untuk anak-anak memang diperlukan.

Baca juga: PTM 100 Persen Dimulai, Orangtua Siswa Berkebutuhan Khusus Kenang Sulitnya Belajar dari Rumah

"Supaya imun anak-anak jadi kuat dan aman buat ikut PMT," ujar Dwi.

Guru SDN 01 Mangga Besar Selatan, Sutarti, menyambut baik program vaksinasi untuk anak-anak ini.

Baginya hal itu diperlukan agar mereka saling aman ketika menjalankan PMT 100 persen yang telah dilaksanakan.

"Walaupun anak-anak, penyakit kan tidak kenal usia. Jadi bagus adanya program ini," tutur Sutarti.

Baca juga: Puskesmas Harapan Mulya Gelar Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Upaya Door to Door Dikedepankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com