Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikiran Gila Pria Usia 55 Tahun di Tambora, Mau Nikahi Bocah 5 Tahun yang Dicabulinya

Kompas.com - 06/01/2022, 10:00 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Entah setan apa yang merasukinya. Seorang pria paruh baya berinisial CP (55), mencabuli anak berusia 5 tahun di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.

Tak hanya mengakui telah melakukan aksi bejad tersebut sebanyak lima kali, CP juga mengaku sayang dan ingin menikahi anak 5 tahun tersebut.

Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi menceritakan, perisitiwa ini terungkap ketika korban menangis, merintih kesakitan, sejak Minggu (2/1/2022).

Orangtua korban yang curiga pun menanyakan apa yang terjadi dengan korban.

Baca juga: Dilabrak karena Cabuli Anak 5 Tahun di Tambora, Pelaku Sebut Akan Nikahi Korban

"Di hadapan orangtuanya, korban mengaku telah dicabuli oleh pelaku," ujar Kompol Moh Faruk Rozi saat dikonfirmasi, Rabu, (5/1/2022)

Geram atas kabar tersebut, orangtua korban pun melabrak CP. Bukannya ketakutan atau merasa bersalah karena sudah mencabuli anak 5 tahun, CP malah berdalih akan bertanggung jawab dan menikahi korban.

Tak terima atas perilaku dan pikiran gila pelaku, orangtua korban pun melaporkan kejadian ke polisi.

Kepada polisi pelaku mengaku, dalam melancarkan aksinya, ia kerap mengiming-imingi korban dengan memberikan uang sebesar Rp 30.000.

Baca juga: Pria Paruh Baya Cabuli Anak 5 Tahun di Tambora, Sebut Akan Tanggung Jawab dan Nikahi Korban

"Pelaku yang berprofesi sebagai tukang dorong gerobak juga mengimingi korban dengan memberikan uang sebesar Rp 30.000," kata Faruk.

Kanit Reskrim Polsek Tambora Akp Yugo Pambudi menambahkan, CP mengaku telah mencabuli korban sebanyak lima kali.

"Di hadapan penyidik, pelaku beralasan menyukai dan menyayangi korban," kata Yugo Pambudi.

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 82 Jo 76 E UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com