Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pembunuh di Bekasi Ikat Korban, Ancam Saksi, dan Sebut Korban Jatuh dari Tangga

Kompas.com - 25/01/2022, 06:43 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemuda berinisial T (20) diduga membunuh temannya yang berinisial AY (19), di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

T diduga membunuh AY dan mengikat tangan dan kaki korban serta membekap mulutnya dengan lakban hitam pada Selasa (18/1/2022).

"Keadaannya sudah diikat, kaki sama tangan ke belakang. Posisinya sujud korbannya," ungkap saksi sekaligus teman pelaku, MG (12), saat dimintai keterangan oleh wartawan, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Terduga Pembunuh Pemuda di Bekasi Ancam Saksi dan Bilang Korban Jatuh dari Tangga

Adapun dugaan pembunuhan itu terjadi di rumah MG di saat kedua orangtua MG bekerja.

Ibu dari MG, S, menyampaikan bahwa mulanya sang anak tidak mau menceritakan kejadian tersebut karena diancam terduga pelaku.

"(Awalnya) MG enggak berani cerita karena diancam sama pelaku buat jangan cerita-cerita sama yang lain," kata S kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Saat kejadian, MG melihat tangan dan kaki korban diikat tali, sedangkan mulutnya dibekap menggunakan lakban hitam.

Melihat hal tersebut, saksi MG kemudian menelepon orangtuanya yang sedang bekerja untuk pulang ke rumah.

Baca juga: Pemuda di Bekasi Diduga Dibunuh Temannya, Tangan dan Kaki Diikat, Mulut Dibekap Lakban

Saat orangtua MG tiba di rumah, korban sudah diposisikan bersandar ke tembok dan orangtua MG tak tahu soal dugaan pembunuhan yang telah terjadi.

"Enggak lama dari ibu datang ke rumah, pelaku bilang kalau korban itu jatuh dari tangga. Di situ pas ibu datang, tali ikatannya udah dilepas," ujar S.

Namun, beberapa waktu kemudian, MG akhirnya menceritakan kejadian sebenarnya kepada orangtua dia.

"Karena ada perasaan ganjil, akhirnya dia cerita ke saya, dan cerita ke keluarga korban kalau sebenarnya AY itu diikat," ungkap S.

"Sekarang sudah bilang ke keluarga korban, terus juga sudah minta maaf. Jadi ketahuan korban diikat itu setelah kejadian," imbuh dia.

Baca juga: 14 Komunitas Akan Ikut Street Race di Kabupaten Bekasi

Polisi membenarkan adanya dugaan pembunuhan tersebut. Pihak keluarga korban sepakat untuk membongkar kembali makam AY untuk dilakukan otopsi.

"Betul, besok akan dilakukan otopsi pada pukul 09.00 WIB," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com