Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek di Tengah Pandemi, Warga Bagikan Angpau lewat Dompet Digital hingga QR Code di Grup Chat Keluarga

Kompas.com - 31/01/2022, 19:25 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting bagi warga Tionghoa.

Namun, perayaan Imlek secara besar-besaran harus ditiadakan karena pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Bekasi.

Berbagai tradisi yang biasa dilakukan saat Imlek pun digelar dengan cara berbeda. Salah satunya tradisi bagi-bagi angpau.

Biasanya, angpau diberikan langsung menggunakan amplop berwarna merah.

Namun, karena tak ada acara kumpul keluarga, angpau kini dibagikan dengan transfer lewat bank atau dompet digital.

"Sekarang buat mengurangi kontak fisik, tradisi bagi angpau saat Imlek bisa dibagikan melalui Ovo, Gopay, atau kode QR bank yang dibagikan di grup chat keluarga," ucap warga keturunan Tionghoa bernama Lawrensia Devita (23) saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Tatkala Warga Menahan Kumpul Keluarga Besar Saat Imlek demi Saling Jaga dari Ancaman Omicron...

Warga keturunan Tionghoa lainnya, Elsa Tiara (24), merasa sedih ketika tidak bisa merayakan Imlek dengan keluarga yang lain.

Tahun ini, Elsa untuk kedua kalinya harus merayakan Imlek dengan keluarga secara virtual.

"Imlek itu identiknya dengan kumpul keluarga, meski saya seorang muslim, tapi keluarga saya masih banyak yang keturunan Tionghoa, jadi masih sedih ketika Imlek tapi tidak bisa bertemu dengan keluarga besar," ucap Elsa.

Baca juga: Kelenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi, Saksi Bisu Perjuangan Buruh Melawan VOC

Serupa dengan Elsa, Reecha Khu (22) juga merasa sedih harus merayakan Imlek dengan terbatas.

Pada Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili ini, Reecha berharap pandemi segera usai.

"Walaupun memang ada yang beda saat bertemu virtual, tapi pertemuan saat Imlek itu sesuatu yang istimewa ya. Jadi harus melampaui batas apa pun. Entah mau virtual atau bertemu dengan keluarga besar secara langsung, yang penting semoga pandemi Covid-19 bisa segera hilang," ujar Reecha.

Diketahui, banyak kelenteng yang membatasi jemaatnya untuk melakukan ibadah di rumah ibadah.

Salah satunya adalah Kelenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi. Kelenteng ini masih membatasi jumlah umat yang akan beribadah saat perayaan Tahun Baru Imlek 2537 Kongzili.

Baca juga: Warga Diimbau Rayakan Imlek dengan Terapkan Prokes Ketat dan Jangan Hura-hura

Ketua Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan, mengatakan, pembatasan ini diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kelenteng membatasi, beribadah juga dibatasi. Kalau sudah satu jam, bergantian dengan yang lain, seperti tahun lalu, dibatasi," ujar Ronny, Senin.

Meski ibadah dibatasi, tetapi ritual perawatan dan pembersihan kelenteng jelang Imlek tetap dilakukan.

Ronny menuturkan, ritual pembersihan kelenteng dipercaya karena dewa dewi turun ke bumi untuk melihat segala perbuatan manusia saat Imlek.

"Bersih-bersih dilakukan. Lampion dipasang. Simbol dari lampion sendiri artinya, dalam perjalanan tahun yang akan disambut, semua umat manusia diberikan penerangan dalam hidupnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com