Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas Ditusuk, Koki Sempat Cekcok dengan Otak Pembunuhan

Kompas.com - 24/02/2022, 19:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah fakta baru terkait kasus pembunuhan koki berinisial FF oleh perempuan LM dan dua orang suruhannya, MYL dan DR terkuak.

Pembunuhan korban terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Chober kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pagi.

Pacar FF, Hilda Nurlangi (28) membeberkan, kekasihnya dengan tersangka LM sepekan sebelum terjadi pembunuhan sempat menjalin komunikasi.

Baca juga: Dalang Pembunuhan Koki Menunggu di TPU Selama 2 Jam Sebelum Orang Suruhannya Bunuh Korban

FF dan LM memang berteman setelah Hilda memperkenalkan keduanya beberapa waktu lalu.

Saat komunikasi itu, FF dan LM berselisih. LM mempertanyakan soal kondisi motornya yang rusak dan STNK ditilang saat digunakan oleh FF.

"Motornya itu rusak, remnya dan lampu. Itu motor kebetulan mati di bengkel dan belum diperbaiki, karena nunggu almarhum datang. Entahlah mau dibenerin atau dibawa itu motor," ujar Hilda saat ditemui usai rekonstruksi kasus pembunuhan itu, Kamis (24/2/2022).

Perselisihan antara FF dan LM lalu berlanjut melalui pesan singkat dan telepon hingga beberapa jam sebelum terjadi pembunuhan di dalam TPU Chober.

"Awalnya sebelum almarhum dibunuh LM ini Whatsapp saya 'ini STNK kapan mau diurus?'. Karena STNK motor dia, ditilang. Telepon tapi saya tidak angkat. Saya diblokir. Kemudian kontak ke almarhum," kata Hilda.

Baca juga: Lihat Tersangka Pembunuh Koki Jalani Rekonstruksi, Pacar Korban: Marah Banget, Ingin Nimpuk

Singkat cerita, FF yang saat itu sedang main di rumah Hilda pamit pulang sekitar pukul 03.30 WIB. FF menggunakan motor metik yang sebelumnya juga pernah digadai kepada LM.

Namun, sekitar pukul 05.00 WIB, Hilda dapat kabar dari salah satu warga bahwa ada jasad pria tergeletak bersimbah darah di jalan setapak makam.

Hilda saat itu turut menyaksikan soal jasad yang disampaikan tetangganya. Saat itu dia memastikan bahwa korban pembunuhan itu adalah kekasihnya.

"Iya saya hafal karena kemeja yang dipake saat itu kemeja yang dipakai saat main ke rumah saya. Itu udah pasti dia," kata Hilda.

Sebelum FF tewas dibunuh telah pantau oleh LM dan dua orang suruhannya, MYL dan DR dari tengah TPU Chober.

Baca juga: Sederet Fakta Baru Pembunuhan Koki di TPU Chober Ulujami, Korban Berusaha Cari Pertolongan Usai Ditusuk

Namun, Hilda menegaskan bahwa tidak ada warga yang mengetahui keberadaan ketiga tersangka di TPU karena lokasi gelap dan tak ada orang melintas.

"Itu memang jalan akses warga. Di sini gelap banyak pohon-pohon. Tapi setelah kejadian sudah pada ditebang dan dikasih penerangan," kata Hilda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com