Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Styrofoam Menumpuk di Kali Licin Depok, Diduga Berasal dari Pabrik atau Industri Rumahan

Kompas.com - 24/02/2022, 21:24 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Lurah Mampang Depok, Darmawansyah menduga tumpukan sampah styrofoam di aliran kali licin, Jalan Pramuka, Mampang, Pancoran Mas, Depok berasal dari pabrik atau industri rumahan.

"Bisa jadi buangan pabrik, atau home industry. Kenyataannya yang kita temukan di sini kebanyakan styrofoam memang. Sumber dari mana kita masih prediksi mungkin pabrik atau home industry," kata Darmawansyah saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Antisipasi Tumpukan Sampah, Lurah Mampang Depok Akan Pasang Jaring di Kali Licin

Diketahui, sampah yang menumpuk di sepanjang Kali Licin berasal dari hulu hingga berakhir di hilir Kali Krukut.

"Karena ini memang dari hulu selalu mengalir ke sini sampai hilir ujung sana Kali Krukut. Hulu bisa di Cianjur bisa di Bogor," ujarnya.

Kendati demikian, Darmawansyah meyakini bahwa warganya tak bakal membuang sampah sembarangan, sebab pihaknya menyediakan tempat sampah bagi masyarakat sekitar.

"Pasti kalau orang sekitar sini tertib, artinya mereka menjaga lingkungan sendiri. Mereka buang sampah sudah disediakan. Kalau buang sampah ya risikonya akan seperti ini," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Kali Licin di Jalan Pramuka, Mampang, Pancoran Mas, Depok, sempat tertutup sampah styrofoam pada Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Sampah Styrofoam Sempat Menumpuk dan Tutupi Kali Licin Depok, Kini Sudah Dibersihkan

Namun, pada Kamis (24/2/2022) ini, kali tersebut sudah tampak bersih. Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok telah mengangkut sampah tersebut.

Lurah Mampang Darmawansyah mengatakan, Kali Licin yang membelah wilayah RW 010 dengan RW 001 tertutup sampah yang didominasi stryofoam kemarin siang.

"Kemarin siang sekitar jam 12.30 WIB, arus sampah sudah mengaliri di Kali Licin dan akhirnya tertumpuk di sini," kata Darmawansyah saat dihubungi, Kamis.

Mengetahui hal itu, Darmawansyah langsung melaporkan tumpukan sampah di sana kepada kepala Dinas PUPR.

"Setelah kami lihat, ambil foto, saya langsung lapor ke Pak camat, saya lapor juga ke Kadis PUPR untuk minta disegerakan tim hadir," ujar dia.

Baca juga: Pengerukan Kali Mampang Terkendala Bangunan Liar, Pemda Diminta Cari Solusi untuk Warga di Bantaran Kali

Petugas Sumber Daya Air (SDA) dari Dinas PUPR kota Depok kemudian turun ke lapangan pada Kamis pagi.

"Tadi datangnya jam 08.30 WIB. Hanya tiga truk dengan tiga tim, masing-masing sekitar 10 petugas," kata dia.

Darmawansyah mengatakan, pembersihan sampah telah selesai sekitar pukul 12.00 WIB.

"Iya. tadi selesai sekitar jam 12.00 WIB. Sudah penanganan dan aliran sudah lancar," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com