Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMPN 1 Tangerang Lebih Senang PTM daripada PJJ, "Emosinya Lebih Terasa"

Kompas.com - 07/03/2022, 13:12 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sistem pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tangerang, Kota Tangerang, pada Senin (7/3/2022).

Solehatun, guru agama di SMPN 1 Tangerang, menuturkan bahwa PTM memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dia mencontohkan, guru lebih mampu berinteraksi secara sosial dengan murid-muridnya.

"Kalau PTM, kita bisa interaksi secara kejiwaan, secara sikap, kita bisa melihat langsung. Tapi kalau PJJ, kita memang tidak bisa, itu tidak bisa kita raih," ungkapnya saat ditemui, Senin.

"Tapi kalau soal materi, PJJ dan PTM sama, kita sama-sama bisa sampaikan (materi)," sambung dia.

Baca juga: Formula E Jakarta Belum Mulai Balapan tapi FEO Sudah Tawari 4 Ajang Lainnya, Ini Respons Wagub DKI

Solehatun berujar, saat PTM, para siswa juga lebih bisa diajarkan soal tanggung jawab masing-masing.

Tanggung jawab yang dimaksud adalah soal siswa telah membersihkan diri terlebih dahulu sebelum mengikuti PTM.

Sementara itu, saat PJJ, tanggung jawab tersebut belum tentu bisa dimaksimalkan.

"Bisa saja dia (murid) mengikuti PJJ, tapi dia belum mandi. Itu kan kedisiplinan belum bisa kita maksimalkan. Tapi kalau PTM, image anak pagi-pagi disiplin, tanggung jawabnya muncul," papar dia.

Baca juga: Wagub DKI Akui Ada Pembengkakan Anggaran Pembangunan Sirkuit Formula E

Selain itu, menurut Solehatun, kedekatan emosional yang terjadi antara guru dan murid saat PTM dapat meningkatkan motivasi para siswa untuk belajar.

Di sisi lain, katanya, para siswa juga menunjukkan rasa senangnya saat mengikuti PTM.

"Kalau langsung, emosinya lebih terasa. Kedekatan kepada guru itu yang memberi motivasi anak (untuk) belajar," sebut dia.

Di sisi lain, Solehatun berharap bahwa penerapan PTM akan terus berlangsung hingga kapasitasnya ditingkatkan sampai 100 persen.

Dia juga mengingatkan para siswa atau pihak lain agar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Sirkuit Formula E Diprediksi Selesai Awal April, Molor dari Target Awal karena Kendala Cuaca

"Kita sangat berharap sekali PTM ini terus meningkat, kapasitasnya menjadi 100 persen, bukan kembali lagi ke PJJ. Itu harapan kami, siapa pun pasti akan berharap itu," tuturnya.

Sebagai informasi, PTM di Kota Tangerang kini diterapkan untuk murid SD kelas 6 dan murid SMP kelas 9.

Pada pekan depan, bisa saja murid SD atau SMP di jenjang kelas lain juga mengikuti PTM jika hasil evaluasi PTM sebelumnya bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com