KOMPAS.com - Silat Cingkrik menjadi salah satu jenis silat yang masih dilestarikan hingga saat ini. Bahkan jika ingin melihat gerakannya, bisa datang ke Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dimana rutin diadakan latihan Silat Cingkrik di Sana.
Silat Cingkrik mulanya dikenalkan oleh Kong Maing yang berasal dari Rawa Belong, Jakarta Selatan. Kong Maing mempelajari gerak silat cingkrik dengan mengamati aktifitas kera atau monyet yang kemudian diadaptasikan melalui gerakan silat.
Cingkrik sendiri berasal dari kata cicingkrikan atau jinjit. Sama seperti namanya, gerakan silat cingkrik mengedepankan gerakan tangan dengan kaki yang berjinjit.
Silat Cingkrik merupakan salah satu dari 300 aliran silat yang ada di Jakarta. Seiring perkembangannya, Silat Cingkrik terbagi menjadi dua aliran yakni Aliran Cingkrik Sinan dan Aliran Cingkrik Goning. Keduanya memiliki ciri khas gerakan tersendiri.
Baca juga: Macam-macam Teknik Pembelaan dalam Pencak Silat Beserta Penjelasannya
Silat Cingkrik memiliki 12 jurus dan 4 Sambut.
Keduabelas jurus tersebut yakni:
Sedangkan keempat Sambutnya yaitu Sambut Tujuh Muka, Sambut Gulung, dan Sambut Detik atau Sambut Tutup.
Silat Cingkrik Sinan mulanya diciptakan oleh seorang yang bernama Engkong Sinan atau yang biasa disapa Kong Sinan. Kong Sinan merupakan pewaris gerakan Silat Cingkrik generasi kedua.
Mulanya Guru Silat Cingkrik yaitu Kong Maing memiliki tiga murid yang bernama Saari, Ajid, dan Ali. Dari ketiga murid ini lah kemudian silat Cingkrik diturunkan kepada sembilan orang murid yang diantaranya yakni Kong Sinan.
Kemudian Kong Sinan menciptakan variasi gerakan gerakan silat yang kemudian menjadi aliran Silat Cingkrik Sinan. Kong Sinan sendiri akhirnya juga mendirikan perguruan Cingkrik di kawasan Condet, Lebak Bulus, dan Rawamangun.
Gerakan Silat Cingkrik lebih mengutamakan ilmu kontak dibanding gerakan. Biasanya pesilat bisa membawa ke arah mana gerakan akan ditujukan.
Baca juga: Silat Cingkrik: Sejarah, Jenis, dan Perkembangannya
Untuk kuda-kudanya pun antara Cingkrik Sinan dan Cingkrik Goning berbeda.
Langkah Kuda-kuda dan gerakan tangan Cingkrik Sinan tidak terlalu lebar. Sedangkan gerakan silat Cingkrik Sinan juga lebih menggunakan langkah dan gerakan pendek-pendek.
Silat Cingkrik Goning diciptakan oleh seseorang murid pewaris silat Cingkrik yang bernama Ainin bin Urim atau sering dipangil Kong Goning.
Sama seperti Kong Sinan, Kong Goning merupakan pewaris gerakan Silat Cingkrik tangan generasi kedua dari Kong Maing.