Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaji Rencana PTM 100 Persen, Pemkot Tangerang Tak Ingin Muncul Klaster Penularan Covid-19

Kompas.com - 10/03/2022, 18:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana akan membuka kembali pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen. Namun Pemkot Tangerang kini masih melakukan kajian mendalam untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19.

Pemkot Tangerang pun nantinya akan berkonsultasi dengan epidemiolog tentang kapasitas PTM yang ideal untuk diterapkan.

"Konsultasi apa yang tetap aman di masyarakat, tapi mereka bisa beraktivitas dengan baik. Jangan jadi klaster atau jangan jadi masalah baru," ujar Arief, dikutip dari Tribunjakarta.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: PPKM Level 2, DKI Jakarta Masih Terapkan PTM 50 Persen

"Dan kemarin kita sudah uji coba anak-anak yang PTM. Ini kita lagi evaluasi apakah minggu depan akan kita tingkatkan lagi. Apakah mau langsung 100 persen, kita lihat nantinya," ujar Arief.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Tangerang resmi menerapkan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. PPKM level 2 tersebut dilaksanakan sejak 8 sampai 14 Maret 2022.

Kendati level PPKM turun, Arief mengatakan, warga tetap diminta terus menerapkan protokol kesehatan.

"Walau pun levelnya turun, kita tetap harus menjaga kedisiplinan masyarakat soal protokol kesehatan," ujar Arief.

Kata dia, penurunan level PPKM itu disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya ialah menurunnya tren kasus harian Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR).

Baca juga: PTM di SMPN 8 Tangsel, Siswa Sudah Boleh Berolahraga di Luar Kelas

Selain itu, berdasarkan capaian vaksinasi Covid-19, angka pelacakan, dan tracing Covid-19, menunjukkan level PPKM di Tangerang layak diturunkan.

"Indikator level PPKM itu kan data-datanya dari penurunan kasus, surveillance, tracing, vaksinasi, BOR RS," tutur Arief. Jadi itu memang indikator yang dibuat pemerintah pusat terhadap kondisi pandemi Covid-19," papar Arief.

Di sisi lain, Arief menekankan bahwa masyarakat harus mengetatkan protokol kesehatan lantaran bulan Ramadan 2022 semakin dekat.

Sebabnya ada beberapa kegiatan saat bulan Ramadhan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak.

"Kan sebentar lagi akan masuk bulan Ramadan. Bulan Ramadan banyak kegiatan peribadatan, kumpul, ramai, dan sebagainya," imbau dia

Sebagai infofmasi, selain Kota Tangerang, Pemerintah memutuskan PPKM level 2 juga diterapkan di wilayah Jabodetabek.

Penerapan peraturan itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pemerintah Kota Tangerang Wacanakan Gelar Pembelajaran Tatap Muka Kapasitas 100 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com