Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Siswa Jadi Korban Tawuran, Wali Kota Tangerang Minta Guru Lebih Sensitif agar Bisa Dicegah

Kompas.com - 13/03/2022, 17:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meningkatkan pengawasan terhadap murid-murid di wilayah itu guna mencegah tawuran yang terjadi di antara mereka.

Hal ini menyusul terjadinya aksi tawuran antara dua kelompok pemuda di Batuceper, Kota Tangerang, pada 6 Maret 2022.

Akibat tawuran tersebut, tiga pemuda terluka bacok dan enam pemuda diamankan polisi.

Baca juga: 3 Siswa Jadi Korban Tawuran, Wali Kota Tangerang Minta Warga Lapor jika Ada Indikasi Keributan

"Saya instruksikan Dinas Pendidikan untuk melakukan parenting intens ke anak-anak," sebut Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat dihubungi, Minggu (13/3/2022).

"Kita minta guru, wali murid, lebih sensitif melaporkan hal-hal seperti apa pun supaya tawuran-tawuran ini bisa diantisipasi lebih dini," sambung dia.

Selain itu, lingkungan rumah dari seorang murid juga menjadi salah satu aspek penting mencegah guna tawuran antar-pelajar.

Menurut Arief, lingkungan rumah harus mendukung siswa untuk belajar.

"Sekarang kan concern kita, mereka (murid) itu belajar. Lingkungan sekolah, lingkungan rumah, semuanya itu menjadi penting. Itu jadi bagian yang tak terpisahkan," papar dia.

Baca juga: Hendak Tawuran, Polisi Tangkap 5 Remaja Beserta 7 Celurit di Kebon Jeruk

"Bagaimana mereka mau belajar dan pembelajarannya berkualitas kalau mereka tawuran," sambung dia.

Politisi Demokrat itu meminta siswa atau masyarakat agar melapor ke pihak sekolah atau instansi terkait saat ada ajakan tawuran.

Menurut Arief, jangan sampai ada lagi korban yang berjatuhan hanya karena mengikuti aksi tawuran antarkelompok remaja.

"Yang mendengar ada ajakan indikasi keributan, segera laporkan ke guru, orangtua, bagaimana pun juga itu sampai ada korban," sebut Arief.

"Korban itu kan juga teman kita juga, jangan pada berdiam diri, jangan sampai ada korban selanjutnya," sambung dia.

Baca juga: Janjian Lewat Media Sosial Untuk Tawuran. 10 Remaja DItangkap Polisi

Menurut Arief, akan menjadi sia-sia jika siswa menjadi korban tawuran. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak enam pelajar SMP ditangkap karena mengikuti tawuran yang berinisial ZA, IB, FK, HR, FA, dan AL.

Sementara itu, ada tiga orang yang terluka bacok di tempat yang berbeda-beda.

Keenam orang yang ditangkap disangkakan Pasal 169 KUHP tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com