Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras di Kota Tangerang Semalam, BPBD Sebut Tak Ada Permukiman Warga Tergenang Air

Kompas.com - 18/03/2022, 05:32 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - BPBD Kota Tangerang menyatakan tidak ada permukiman warga di wilayah tersebut yang tergenang air hingga Kamis (17/3/2022) malam.

Sebagaimana diketahui, hujan berintensitas sedang hingga lebat mengguyur beberapa titik di Kota Tangerang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Ghufron Falveli berujar, ada beberapa titik di wilayah itu yang tergenang air.

Menurut dia, hingga Kamis malam, genangan air hanya muncul di jalan-jalan.

"Sementara yang kami pantau, (genangan air muncul) masih di jalur-jalur lalu lintas ya. Kalau di permukiman warga belum (muncul genangan)," paparnya melalui sambungan telepon, Kamis.

Baca juga: Pintu Air Ciledug Siaga 1, BPBD Kota Tangerang Bersiap Evakuasi Warga jika Banjir

Ghufron mengatakan, akibat munculnya genangan air, ada beberapa jalan yang tak bisa dilewati pengendara kendaraan bermotor.

Salah satunya, yakni Jalan Gatot Subroto yang terletak di bawah Flyover Taman Cibodas.

"Seperti di bawah Flyover Taman Cibodas itu tidak bisa dilewati," ungkap dia.

Meski demikian, BPBD Kota Tangerang telah menyiagakan perahu jika dibutuhkan untuk mengevakuasi warga yang kebanjiran. Perahu itu telah dikerahkan ke sejumlah titik di sana.

"Untuk semua alat tempur yang ada di mako dan UPT disiagakan. Seandainya nanti ada yang dibutuhkan untuk evakuasi, kami tinggal meluncur," kata Ghufron.

Baca juga: Tergenang Air Setinggi 60 Sentimeter, Akses di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa Tangerang Terputus Total

Di sisi lain, Ghufron mengungkapkan bahwa ketinggian air di Pintu Air Ciledug, Kota Tangerang, mencapai 300 sentimeter pada Kamis malam.

Debit air naik lantaran Pintu Air Ciledug mendapat kiriman air dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

Sebagai informasi, kali yang melalui Pintu Air Ciledug adalah Kali Angke, yang berasal dari Bogor.

"Kalau untuk hari ini murni dari kiriman dari wilayah atas seperti Bogor," sebut Ghufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com