Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pelabuhan Tanjung Priok

Kompas.com - 23/03/2022, 03:10 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Pelindo

KOMPAS.com - Pelabuhan Tanjung Priok adalah salah satu pelabuhan terpadat di Asia Tenggara.

Pelabuhan ini mulai dikembangkan dari zaman Hindia Belanda, di abad ke-19.

Sejarah 

Pelabuhan Tanjung Priok awalnya dibangun pada tahun 1877 dan selesai pada tahun 1883. Pembangunannya di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Johan Wilhelm Van Lansberge.

Sebelum ada pelabuhan Tanjung Priok, kapal-kapal besar harus membongkar muatannya untuk dipindahkan ke kapal kecil yang dibawa dengan perahu melalui muara Ciliwung dari dan menuju Kota Lama.

Aktivitas ini pada mulanya lancar. Namun pasca meletusnya Gunung Salak pada tahun 1699, Sungai Ciliwung tidak lagi bisa dipakai sebab lumpur dan lahar membuat sungai dangkal.

Pemerintahan Belanda kala itu pun memutuskan membuat kolam pelabuhan I di Pelabuhan Tanjung Priok. Tujuannya sebagai tempat singgah kapal besar, mulai dari kapal dagang dan kapal batu bara.

Baca juga: Jarak Tempuh Jakarta-Pelabuhan Patimban Hanya 2 Jam, Lebih Efisien Dibanding Tanjung Priuk

Pembangunan kolam II kemudian diteruskan pada tahun 1914 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal AFW Idenburg. Pembangunan ini dilakukan dikarenakan pada tahun 1912 sempat terjadi arus kemacetan di kolam I. 

Kemacetan terjadi karena saking banyaknya arus keluar masuk kapal dagang di kolam I. Oleh karenanya pemerintahan setempat memutuskan membuat kolam II untuk kebutuhan ruang kapal.

Pembangunan kolam pelabuhan II akhirnya selesai pada 1917.

Bersamaan dengan pembangunan kolam pelabuhan II, juga dibangun Stasiun Kereta Tanjung Priok. Pembangunannya dibuat karena digunakan sebagai tempat menginap para penumpang yang menunggu kedatangan kapal.

Arsiteknya kala itu ialah JCW Koch yang merupakan seorang Insinyur utama dari Staats Spoorwegen yakni salah satu perusahaan kereta api Hindia-Belanda. Pemerintah Belanda mengerahkan 1.700 tenaga kerja dengan 130 pekerja dari Eropa di dalamnya.

Di dalamnya terdapat kamar-kamar yang bisa digunakan bagi para penumpang. Stasiun ini pun kemudian diresmikan pada 6 April 1925.

Pembangunan kemudian dilanjutkan pada tahun 1921 untuk pelabuhan kolam III. Namun sayangnya sempat terhenti karena wabah malaria. Akhirnya dilanjutkan pada tahun 1929 dan selesai tahun 1932.

Asal Usul Nama 

Nama Tanjung Priok terdiri dari dua kata yaitu tanjung dan priok.

Kata tanjung berarti daratan yang menjorok ke laut. Sedangkan kata priok yakni semacam panci masak dari tanah liat. Panci ini kala jaman Hindia-Belanda dikenal sebagai komoditas perdagangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com