Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka PTSP di Pasar Pagi Mangga Dua, Pemkot Jakut Janji Berikan Layanan Terbaik

Kompas.com - 31/03/2022, 13:42 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara membuka gerai pelayanan publik terpadu (PTSP) di pusat grosir Pasar Pagi Mangga Dua, Jakarta Utara, pada Kamis (31/3/2022).

PTSP tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini bersama dengan Direktur Gedung Pusat Grosir Pasar Pagi Mangga Dua Harry Fernandez.

"Hari ini kita telah hadir meresmikan beberapa pelayan publik untuk masyarakat mengurus segala bentuk perizinan," ujar Juaini saat ditemui di lokasi, Kamis.

Beberapa pelayanan publik yang dibuka di Pasar Pagi Mangga Dua yakni gerai sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil (Dukcapil), dan sentra usaha mikro kelas menengah (UMKM)

Menurut Juaini, dibukanya gerai pelayanan publik ini bertujuan untuk memberikan kemudahan untuk masyarakat Jakarta Utara mengurus segala bentuk surat-surat administrasi.

Baca juga: Anies Sebut Shalat Tarawih Bisa Digelar di Masjid, Syaratnya Taati Protokol Kesehatan

"Mereka bisa mengurus segala bentuk perizinan, seperti izin KTP, izin IMB, dan perizinan-perizinan lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Juaini berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik terbaik kepada warga Jakarta Utara dengan dibukanya gerai tersebut.

Diwawancarai terpisah, Harry Fernandez mengatakan, dibukanya gerai pelayanan publik di Pasar Pagi Mangga Dua merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Letak gedung kami sangat strategis, berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat, serta terhubung dengan empat mal di sekitar kami," ujar Harry.

Untuk diketahui, gerai UMKM di Pasar Pagi Mangga Dua dibuka dengan sistem revenue sharing.

"Sentra UMKM akan memudahkan wisatawan dari daerah untuk membeli oleh-oleh khas Jakarta," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com