Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Vaksin Booster di Puskesmas Sempat Menipis, Dinkes Depok Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 01/04/2022, 07:03 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengungkapkan, ketersediaan stok vaksin penguat atau booster sempat menipis di puskesmas.

Menurut dia, salah satu faktor penyebabnya adalah antusias masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi booster mengalami peningkatan.

Pasalnya, gerai vaksinasi di Kecamatan yang diselenggarakan Dinkes Depok hanya menargetkan 500 dosis booster untuk setiap harinya.

"Kalau vaksin, memang kebetulan kita laksanakan vaksinasi massal di Kecamatan secara bergilir. Dari sasaran awal, di Kecamatan 500 orang ternyata antusias masyarakat membludak," kata Mary di RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA), Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Booster Covid-19 di Depok Capai 207.949 Orang

Lebih lanjut, Mary menjelaskan, akibat permintaan masyarakat yang melonjak terhadap vaksinasi booster yang melampaui target awal, akhirnya Dinkes Kota Depok menyuplai vaksin dari puskesmas terdekat ke puskesmas lainnya untuk memenuhi permintaan tersebut.

"Jadi memang ketika pelaksanaan vaksin massal. Kemudian (permintaan vaksinasi) masyarakatnya lebih dari sasaran, kita ambil dulu dari vaksin yang tersedia dari puskesmas terdekat," ujar dia.

Mary mengaku, peminat vaksinasi mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari kuota yang ditargetkan sebanyak 500 dosis di gerai vaksinasi kecamatan.

Baca juga: UPDATE 1 April: Cek Jadwal, Lokasi dan Syarat Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi

"Membludaknya (peminat vaksinasi) dari mulai Cilodong sampai 1300 dosis, kemudian Cimanggis 1000 (dosis) lebih. Kemudian Cipayung 700 (dosis) sekian, terakhir di Pancoran Mas juga 1000 (dosis) lebih," terang dia.

Meski demikian, Mary mengaku telah berkoordinasi kepada provinsi untuk mengantisipasi pemintaan vaksinasi booster yang melonjak. Namun, pihaknya meminta pengiriman vaksin secara bertahap.

"Kita minta secara bertahap juga. Jangan sampai minta banyak ternyata antusias masyarakat kurang expired. Kita tidak menginginkan itu, kemarin memang kita meminta dari provinsi secara bertahap," terang Mary.

Kendati ketersediaan vaksin booster sempat menipis, lanjut Mary, saat ini stok dipastikan aman di setiap gerai vaksinasi.

"Saat ini ketersedian untuk booster sendiri sudah (aman). Kemarin memang sempat menipis sudah kita limpahkan ke provinsi, (vaksin booster) sudah tersedia kembali," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com