Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembacokan Wanita di Pasar Minggu Belum Terungkap, Polisi Sebut Kamera CCTV di Lokasi Mati

Kompas.com - 11/04/2022, 12:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan yang dialami oleh perempuan berinisial K (51) di Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022) pagi.

Namun, penyidik menemui kendala karena beberapa kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian tidak aktif atau mati.

"Ada (rekaman yang sudah dikantongi), ada juga yang mati atau tidak aktif CCTV," ujar Kanit Reskim Polsek Pasar Minggu Iptu Sofyan Suri saat dikonfirmasi, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Kasus Pembacokan Wanita di Pasar Minggu, Korban Sempat Mengira Pelaku Ingin Tanya Alamat

Polisi menduga pelaku pembacokan terhadap pemilik rumah makan itu bukanlah warga sekitar. Sebab, korban yang sempat melihat wajah pelaku mengaku tidak mengenalinya.

"Kemungkinan bisa saja terjadi (pelaku bukan warga sekitar). Motif pastinya belum dan kita masih lidik," ucap Sofyan.

Untuk diketahui, pembacokan terjadi saat korban sedang berjalan kaki dari rumah menuju masjid untuk melaksanakan shalat subuh.

Baca juga: Perempuan Korban Pembacokan di Pasar Minggu Mengaku Tak Punya Musuh

Korban dibacok menggunakan celurit yang menyebabkan luka di bagian wajah dan punggung hingga mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

K sebelumnya mengatakan, bahwa tak pernah memiliki musuh atau terlibat masalah dengan orang lain sebelum terjadi pembacokan.

K juga tak kehilangan harta benda. Karena itu dia pun masih bertanya-tanya soal motif pelaku melukainya dengan celurit.

Baca juga: Wanita di Pasar Minggu Dibacok Saat Hendak Shalat Subuh, Polisi Duga Pelaku Salah Sasaran

"Aku tidak pernah berselisih pendapat dengan orang atau siapa pun. Aku memang keras, tapi bisa dikendalikan," ujar K.

K mengaku tak ada rasa curiga sebelum pelaku melakukan aksi kejahatan. Awalnya mengira pelaku yang datang kepadanya untuk bertanya alamat.

"Aku lagi di jalan (hendak ke masjid) tiba-tiba ada motor, tiba-tiba menghampiri, aku posisi di trotoar. Aku pikir hanya mau tanya alamat" kata K.

K saat itu terus menatap pelaku yang menghampirinya. Pelaku disebutnya memakai jaket hitam.

Namun, K melihat pelaku tiba-tiba mengeluarkan celurit dan menyerangnya. K spontan menghindar dan menutupi lehernya dengan telapak tangan.

"Aku nutupin leher bagian kanan, terus dia malah bacok yang sebelah (punggung) kiri. Terus ke pelipis," ucap K.

Pelaku saat itu langsung melarikan diri arah belakang Taman Margasatwa Ragunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com