JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan takjil dengan kandungan berbahaya di Pasar Takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, menjadi perhatian khusus warga yang membeli takjil di sana.
Pembeli takjil bernama Faisal mengaku khawatir dengan ditemukannya makanan berformalin yang dijajakan di pasar takjil tersebut.
"Khawatir, terus juga harus berhati-hati juga untuk memilih makanan di sini," kata Faisal saat ditemui di Jalan Bendungan Hilir, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: BPOM Cek Kandungan Takjil di Benhil, Temukan Makanan Berformalin dan Pakai Pewarna Tekstil
Menurut Faisal, saat memilih hidangan untuk berbuka, dia harus lebih teliti lagi untuk memastikan bahwa makanan tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Jadi bukan cuma dilihat dari lapar matanya saja, tapi harus tahu juga apa saja yang dibuat dalam makanan," ungkapnya.
Faisal sendiri mengaku mempunyai cara saat membeli makanan untuk berbuka puasa.
"Biasanya dilihat dari warnanya, kalau warnanya yang terlalu mencolok itu mungkin rada-rada diragukan," tuturnya.
Baca juga: BPOM Jakarta Akan Telusuri Produsen yang Pasok Tahu Berformalin untuk Takjil di Benhil
Senada dengan Faisal, pengunjung lain, Sulistyo, mengungkapkan, sebagai konsumen, dia harus mengetahui makanan yang sehat untuk berbuka puasa.
Sulistyo mengungkapkan, ketika berbuka puasa, dirinya tidak langsung melahap makanan terlalu banyak.
"Saya kalau berbuka makannya tidak terlalu banyak, makanya kalau mau beli takjil intinya kita sebagai konsumen harus teliti pilih makanan," ucap Sulistyo.
Sulistyo pun berharap para pedagang takjil jujur dalam menjual makanan.
"Jangan karena bulan Ramadhan ini ramai, jadi dimanfaatin untuk menggunakan bahan-bahan berbahaya yang mungkin nilai modalnya jadi lebih murah," kata Sulistyo.
Baca juga: BPOM Jakarta Sebut 98 Persen Takjil di Benhil Aman Dikonsumsi
Sebelumnya diberitakan, BPOM Jakarta bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengecek kandungan takjil di Jalan Bendungan Hilir, Rabu.
Hasilnya, BPOM Jakarta menemukan takjil yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan BPOM.
"Jadi relatif aman, hanya memang ada dua yang tidak memenuhi persyaratan," ucap Susan.