Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemprov DKI Jakarta Sejahterakan Guru Mengaji di Ibu Kota

Kompas.com - 20/04/2022, 09:25 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru mengaji seringkali luput dari sorotan, mengajarkan kitab suci dipandang menjadi hal biasa di tengah-tengah masyarakat.

Guru mengaji biasanya hanya mendapat perhatian dari para orangtua anak-anak yang belajar mengaji. Selebihnya, guru mengaji seringkali diabaikan, meski yang sebenarnya mereka ajarkan adalah sebuah kitab suci.

Jakarta tak luput dari kondisi ini, kawasan yang masih berstatus Ibu Kota itu tak memiliki program khusus untuk kesejahteraan guru mengaji.

Baru di tahun ini, kesejahteraan guru mengaji dicoba untuk didongkrak melalui dana hibah yang dikeluarkan oleh Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI (Dikmental) Jakarta.

Sub Koordinator Urusan Lembaga Mental Spiritual Biro Dikmental DKI Jakarta Mukhlis bercerita, memang tak banyak yang bisa diberikan Biro Dikmental untuk para guru mengaji di Jakarta.

Baca juga: Kisah Abdurrahman Mencari Rida Allah lewat Pengabdian sebagai Guru Ngaji...

Hanya Rp 500.000 per bulan, untuk satu guru mengaji. Insentif tersebut disalurkan melalui hibah uang yang didasari oleh Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 275 Tahun 2022.

"Sesungguhnya program ini baru dimulai tahun ini, karena ini juga berangkat dari perjalanan BOTI, bantuan operasional tempat ibadah yang sudah dilakukan sejak tahun 2019," kata Mukhlis saat ditemui di kantornya Gedung Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4/2022).

"Kemudian di samping BOTI juga ada insentif untuk marbot, kemudian tahun berikutnya berkembang di samping BOTI, marbot, kemudian insentif imam masjid, dan baru tahun ini masuk tahun ketiga tahun 2022 ada pengembangan untuk kesejahteraan guru mengaji," imbuhnya.

Namun, tak semua guru mengaji di Jakarta bisa dijangkau. Mukhlis mengatakan, untuk menyalurkan insentif Rp 500.000 per bulan, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Baca juga: Kisah Guru Ngaji Iskandarsyah, Bangun Tempat Mengajar dengan Berutang, Kini Punya 90 Murid

Bentuk kerja sama itu adalah hibah yang disalurkan melalui DMI akan diberikan kepada guru mengaji yang berbasis di masjid.

"Apa alasannya? Pertama dari sisi kelembagaannya dulu, karena memang yang menanganinya DMI, maka tentu basisnya adalah basis rumah ibadah dalam hal ini masjid atau mushola yang tahun ini direncanakan sama dengan jumlah masjid yang mendapat insentif BOTI," ucap Mukhlis.

Setidaknya ada 3.300 masjid dan 3.000 mushala yang akan mendapat bantuan BOTI dengan nilai Rp 2 juta per bulan untuk masjid dan Rp 1 juta per bulan untuk musholla.

Tiap masjid dan mushala, biasanya terdapat satu guru mengaji, di sinilah peran insentif Rp 500.000 per bulan untuk guru mengaji disalurkan.

Tergolong kecil memang, insentif senilai Rp 500.000 diberikan untuk operasional pengajian dalam satu bulan. Namun Mukhlis mengatakan, bilangan ini tentu bukan angka statis yang tidak akan berubah di kemudian hari.

"Ke depan kita akan evaluasi disesuaikan dengan kondisi kemampuan anggaran daerah kita. Ketika dimungkinkan untuk menaikan tentu kita akan tingkatkan, semuanya berbasis dari usulan dari lembaga (DMI)," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com