JAKARTA, KOMPAS.com - Raut wajah Parwo (53) terlihat kebingungan ketika petugas di salah satu loket perusahaan otobus (PO) langganannya, mengatakan bahwa tiket yang dicarinya tidak tersedia.
Parwo yang saat ini bekerja di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, berencana pulang kampung dengan menumpang bus langganannya ke Nganjuk, Jawa Timur.
Ia berencana pulang pada Sabtu (30/4/2022) esok. Namun, tiket yang dicarinya di tanggal tersebut, ternyata sudah habis sejak beberapa hari lalu.
"Saya biasanya naik PO itu, tapi ternyata tiket Sabtu sudah habis. Cuma ada keberangkatan hari Senin tanggal 1 Mei 2022," ungkap Parwo di Terminal Grogol, Jakarta Barat.
Parwo mengaku hanya ingin berangkat di hari Sabtu karena alasan pekerjaan.
"Saya enggak bisa kalau Senin. Saya hari ini masih kerja, jadi cuma bisa berangkat Sabtu. Selesai lebaran saya sudah harus balik lagi. Kalau pulang ke sana Senin, nanti di kampung cuma sebentar," curhat Parwo.
Lantaran PO favoritnya tidak memiliki tempat duduk lebih, ia pun berencana menghampiri beberapa PO lainnya di Terminal Grogol. Berharap, ada bus yang bisa mengantarnya ke kampung halaman esok lusa.
Baca juga: 5 Tempat Makan Enak di Tegal untuk Pemudik, Ada Sate Hingga Ikan Bakar
"Saya masih cari-cari tiket di tempat lain. Saya yakin pasti dapat. Karena saya tetap mau pulang kampung lebaran ini," kukuh Parwo.
Jika tidak kunjung mendapatkan tiket bus ke Nganjuk, Parwo memiliki rencana akhir. Ia akan menumpang bus tujuan lain. Dari sana, ia berencana menyambung ke Nganjuk.
"Kalau sepahit-pahitnya enggak dapat tiket langsung, saya bakal menyambung ke Yogyakarta lalu dilanjutkan ke Nganjuk," kata Parwo.
Rencananya, dari Yogyakarta, Parwo akan menumpang bus yang sudah sepi ke Nganjuk.
"Dari Yogyakarta kan banyak yang ke Nganjuk. Karena banyak bus yang nurunin penumpang di situ," kata dia.
Kendati demikian, ia tetap berusaha mencari tiket bus ketibaan langsung di Nganjuk. Sebab, dengan menumpang bus dua kali, harga tiket yang harus dikeluarkan tentunya akan lebih mahal.
"Tapi katanya memang harganya jadi lebih mahal. Saya juga belum pernah nyoba turun di Yogyakarta, tapi ya itu pilihan terakhir," tutup Parwo sebelum melanjutkan menyambangi loket-loket PO bus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.