TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mendekati Hari Raya Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai melakukan ziarah kubur.
Biasanya peziarah akan membersihkan makam dan mendoakan kerabat mereka yang telah tiada.
Peningkatan jumlah peziarah pun membawa keuntungan bagi pedagang kembang.
Asiyah (55), salah seorang pedagang tukang kembang di sekitar Taman Pemakaman Umum (TPU) Jombang mengaku mengalami kenaikan omzet penjualan menjelang Lebaran 2022.
Buka sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, di lapak berukuran sekitar 2,5 X 2,5 meter, Asiyah dapat meraup omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.
"Sudah mulai ramai ziarah kubur itu seminggu mau puasa, sama seminggu mau Lebaran. Puncaknya biasanya 3 hari sebelum Lebaran sampai 3 hari sesudah Lebaran," ujarnya saat ditemui, Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Ziarah Kubur Saat Lebaran Sebelumnya Dilarang, Wagub DKI: Aturan Tahun Ini Masih Dipelajari
Biasanya, kata Asiyah, lapak kembangnya mulai ramai mulai Jumat hingga Minggu. Saat ramai pembeli, ia bisa meraup omzet hingga melebihi Rp 300.000 dalam sehari.
Sedangkan saat sepi pembeli, ia hanya mendapatkan setengahnya saja atau sekitar Rp 150.000 dalam sehari.
Selain jualan kembang dan air mawar, Asiyah juga berinisiatif untuk menjual ketupat.
"Mau Lebaran doang ketupat mah, banyak yang nyari kalau mau Lebaran. Sudah hampir setahun jualan begini," jelas Asiyah.
Ia mengaku jarang berjualan saat hari-hari biasa. Namun, satu minggu sebelum memasuki Ramadhan, Asiyah rutin berjualan saban hari.
Baca juga: Pasien Omicron yang Meninggal di RS Sari Asih Dimakamkan di TPU Jombang
Meski begitu, ia menilai bahwa pengunjung makam di TPU Jombang lebih ramai pada Ramadhan 2021 dibandingkan tahun ini.
"Kemarin kan, karena ada Covid-19 dimakamin di sini, rame emang (pengunjung). Sekarang yang Covid-19 kan dimakamin di Gang Damai. Sekarang karena makam biasa jadi belum begitu rame," pungkasnya.
Ia menjelaskan, bahwa pada Ramadhan tahun lalu banyak pengunjung yang datang karena ada anggota keluarganya yang meninggal akibat Covid-19.
Para pengunjung tersebut ramai membeli dagangannya, karena pada tahun lalu angka kematian kasus Covid-19 masih tinggi.
Asiyah mengatakan, para pengunjung hanya menyambangi hingga gerbang makam.
Setelah membeli kembang dan air mawar, mereka meminta petugas satuan petugas (satgas) Covid-19 yang menaburkannya di makam tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.