Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Teguran Merokok Timbulkan Dendam, Pria di Bekasi Bunuh Kakak Ipar Pacar...

Kompas.com - 24/05/2022, 07:27 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aksi pembunuhan yang dilakukan oleh AY (25) terjadi di Jalan Gang Seng, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Minggu (22/5/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

AY membunuh kakak ipar pacarnya sendiri, MYS (25), lantaran tidak terima ditegur ketika dirinya sedang merokok.

Ketua RT setempat, Ilham Komalajaya (30), menjelaskan bahwa sehari sebelum pembunuhan terjadi, Sabtu (21/5/2022) malam, AY berkunjung ke rumah pacarnya.

"Si tersangka datang ke rumah adik iparnya korban, tersangka ini pacaran sama adik ipar dari korban, seperti biasa, dia pacaran karena waktu itu malam Minggu," tutur Ilham kepada wartawan, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Tak Terima Ditegur Merokok, Pria di Bintara Bekasi Bunuh Kakak Ipar Pacarnya

Saat berkunjung, tersangka yang kala itu merokok di dalam ruangan ditegur oleh korban, lantaran korban mempunyai bayi yang masih berusia 6 bulan.

Tidak terima ditegur, pelaku kemudian terlibat cekcok dengan korban. Namun, percekcokan tersebut tidak berlangsung lama dan pelaku memutuskan untuk pulang.

Korban dibacok di depan keluarga

Keesokan harinya, pada Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku yang diduga masih menyimpan dendam kembali mendatangi kediaman korban.

Korban, yang kala itu duduk bersama anggota keluarga lainnya di depan rumah, diserang secara membabi buta oleh pelaku menggunakan sebilah celurit.

"Karena tersangka ini bawa senjata tajam, pihak keluarga enggak berani melerai. Sempat ada perlawanan juga dari korban. Karena fisiknya beda, kurang tingginya, akhirnya disajamin (dibacok menggunakan senjata tajam)," kata Ilham.

Baca juga: Pria di Bintara Bekasi Ditangkap karena Bunuh Kakak Ipar Pacarnya

Ketika kejadian, anggota keluarga yang ada di lokasi tak bisa berbuat apa-apa lantaran pelaku menyerang secara membabi buta.

"Infonya ada tiga orang keluarga yang lihat," tutur Ilham.

Pelaku mencoba kabur tapi tertangkap dan diamuk massa

Setelah membacok korban, pelaku mencoba melarikan diri ke jalan raya dan membuang celuritnya.

Namun, warga dapat menangkap korban dan berhasil menemukan barang bukti celurit tersebut.

"Ketangkap sama warga, sempat diamuk massa. Tersangka sudah membuang sajamnya dan kemudian ditemukan oleh warga," terang Ilham.

Korban meninggal akibat tiga luka fatal

Ilham mengungkapkan, saat korban hendak ditolong dan dibawa ke rumah sakit menggunakan motor oleh warga, nyawanya tidak tertolong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com