Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Tokoh Sentral Khilafatul Muslimin Diburu di Berbagai Kota, Pendiri hingga Pengumpul Dana

Kompas.com - 13/06/2022, 07:18 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan para petinggi organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin hingga kini masih terus diburu pihak kepolisian.

Teranyar, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menangkap dan menetapkan empat orang petinggi Khilafatul Muslimin sebagai tersangka dari tiga titik lokasi yang ada di Indonesia.

Keempat 4 orang tersangka berinisial AA, IN, FA, dan SU, yang ditangkap pada Sabtu (11/6/2022) itu, merupakan tokoh sentral dalam pergerakan ormas Khilafatul Muslimin.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Jenazah Eril Tiba di Indonesia, Kasus Covid-19 Terus Naik, Hingga Babak Baru Perburuan Khilafatul Muslimin

Ditangkap beserta sejumlah barang bukti, mereka yang ditetapkan sebagai tersangka itu digelandang menuju Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Peran 4 tokoh sentral

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan menjelaskan, penangkapan empat tokoh sentral Khilafatul Muslimin itu merupakan hasil pengembangan penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya terhadap pimpinan tertinggi Khalifatul Muslimin yakni Abdul Qadir Hasan Baraja.

"Penangkapan terhadap empat orang yang kita lakukan ini dilakukan pada tanggal 11 Juni 2022" ucap Zulpan, saat rilis persnya, di Polda Metro Jaya, Minggu (12/6/2022).

Zulpan menuturkan bahwa keempat orang yang ditangkap mempunyai berbagai peran penting dalam kepengurusan ormas Khilafatul Muslimin.

"Yang pertama AA, ini ditangkap di Bandar Lampung, perannya sebagai sekretaris daripada Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan organisasi," tutur Zulpan.

Selain AA, tersangka lain yakni IN, juga ditangkap di Bandar Lampung. IN mempunyai peran sebagai penyebar doktrin melalui sistem dan pelatihan ormas Khilafatul Muslimin.

Baca juga: Polisi Ungkap Peran 4 Petinggi Khilafatul Muslimin yang Jadi Tersangka

"Kemudian yang ketiga F, ditangkap di Medan. Ini perannya sebagai penanggung jawab keuangan dan pengumpul dana dari Khilafatul Muslimin," imbuh Zulpan.

"Yang keempat, SW, kita tangkap di Kota Bekasi. Ini merupakan perannya sebagai pendiri Khilafatul Muslimin bersama dengan pimpinan tertinggi mereka," lanjut dia.

Barang bukti buku hingga kartu identitas pengganti e-KTP

Dari penangkapan mereka, polisi turut mengamankan berbagai barang bukti tentang organisasi Khilafatul Muslimin.

Selebaran maklumat terkait dengan khilafah, kemudian buku-buku majalah dan buletin terkait Khilafatul Muslimin, atribut ormas, dan beberapa unit komputer, diamankan oleh pihak kepolisian.

Selain itu, polisi juga menemukan berbagai data anggota Khilafatul Muslimin seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai puluhan ribu data anggota, saat polisi lakukan penggeledahan di Lampung.

"Kita temukan juga catatan pembukuan keuangan serta tabungan buku rekening penampung," jelas Zulpan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com