JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima orang pengunjuk rasa diberikan peringatan keras oleh pihak kepolisian karena terlibat kericuhan saat demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan, peringatan keras itu diberikan karena kelima peserta demo itu berusaha menerobos pembatas kawat berduri yang dipasang di depan pagar Gedung DPR/MPR RI.
"Tadi cuma kami amankan dan kami berikan peringatan keras karena dia mencoba menerobos pembatas," ujar Komarudin di Gedung DPR/MPR RI, Rabu.
Baca juga: Penyebab Demo Buruh di Gedung DPR Sempat Ricuh, Massa Protes Keberadaan Kawat Berduri
Menurut Komarudin, peringatan keras itu berupa mencatat identitas peserta unjuk rasa untuk mencegah kejadian yang sama ke depannya.
"Datanya sudah kami ambil, karena mengotori apa yang sudah menjadi niatan dari para saudara-saudara (buruh) yang lain," ungkapnya.
Ia menambahkan, kelima peserta demo itu kini telah dibebaskan karena tidak terbukti melanggar unsur pidana.
Baca juga: Demo Buruh Sempat Ricuh, Presiden Partai Buruh Sebut Hanya Salah Paham
Lebih lanjut, Komarudin mengimbau masyarakat yang ingin menggelar aksi unjuk rasa agar menaati ketentuan demonstrasi yang berlaku.
"Kita sama-sama saling menghormati antara petugas, massa aksi, dan pengguna jalan lain dan tentunya kami berharap seluruh aktivitas bisa berjalan lancar," ucap Komarudin.
"Tugas kami adalah mengawal jalannya aksi sehingga tidak dicemari oleh tindakan-tindakan yang over (berlebihan) oleh siapa pun," sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, lima orang buruh dilaporkan diamankan polisi saat unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI.
Mereka digiring petugas kepolisian menuju sisi kanan gedung parlemen.
Adapun kericuhan sempat terjadi karena peserta unjuk rasa menolak kawat berduri dipasang di depan pagar Gedung DPR/MPR RI.
"Apa-apaan ini kawat berduri, tidak seperti biasanya seperti ini," kata seseorang dari mobil komando massa unjuk rasa.
Akibatnya, massa buruh berusaha membongkar kawat berduri itu.
Massa unjuk rasa menarik kawat berduri agar tidak terpasang di depan Gedung DPR/MPR RI, sedangkan petugas kepolisian menarik untuk mempertahankan kawat berduri terpasang di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.