JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan Badan Pemeriksa Keuangan dalam ajang balap mobil listrik Formula E menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Senin (20/6/2022) kemarin.
Berita lainnya yang turut menarik perhatian pembaca adalah terkait Roy Surya yang dilaporkan oleh warga karena mengunggah meme stupa Candi Borobudur mirip wajah Presiden Joko Widodo.
Selain itu, berita mengenai rumah Ustaz Yusuf Mansur yang digeruduk sejumlah pihak juga masuk dalam salah satu jajaran berita terpopuler.
Berikut rangkumannya:
1. Temuan BPK, Penyelenggara Formula E Masih Harus Setor "Commitment Fee" Senilai Rp 90,7 Miliar
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap adanya sejumlah uang tambahan yang harus disetorkan sebagai commitment fee penyelenggaraan Formula E Jakarta.
Dalam Dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2021, BPK menyebutkan, PT Jakpro melakukan renegosiasi dengan pihak Formula E Operation (FEO) sehingga total commitment fee yang harus dibayarkan sebesar 36 juta poundsterling.
Namun, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga sudah membayar commitment fee sebesar 31 juta poundsterling.
"Sisa kewajiban commitment fee sebesar 5 juta poundsterling (setara Rp 90,7 miliar) akan dibayar oleh PT Jakpro di tahun ketiga dengan dana non-APBD," tulis BPK, dikutip Kompas.com pada Senin (20/6/2022).
Temuan BPK tersebut berbeda dengan pengakuan PT Jakpro, yang menyebutkan tidak ada tambahan commitment fee selain biaya yang sudah disetorkan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Roy Suryo Sebut Meme Patung Candi Borobudur Mirip Jokowi Lucu, Umat Buddha: Itu Sangat Melecehkan
Eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo diduga melecehkan simbol agama Buddha karena mengunggah ulang meme patung Candi Borobudur yang diedit menjadi mirip wajah Presiden RI Joko Widodo.
Hal itu disampaikan kuasa hukum seorang umat Buddha bernama Kurniawan Santoso, Herna Sutana, yang melaporkan Roy Suryo ke Polda Metro Jaya pada Senin (20/6/2022).
"Kami perjuangkan mengenai kehormatan, harga diri, atau martabat, atau marwah agama kami yang dilecehkan," ujar Herna kepada wartawan, Senin.