Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Pelecehan Seksual di KRL, Bisakah Diterapkan Sanksi "Blacklist" seperti di Kereta Jarak Jauh?

Kompas.com - 16/07/2022, 06:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (21/6/2022) malam, siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial BC menjadi korban pelecehan seksual di dalam kereta rel listrik (KRL).

Mulanya, BC bertemu dengan pria paruh baya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Kepada BC, pria itu mengaku bisa membuka aura seseorang.

"Pada saat keduanya bertemu, pelaku bilang bahwa dia dapat membuka aura korban," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi, Rabu (22/6/2022).

Perbincangan pun mengalir. Setelah itu, Setelah itu, BC dan pria itu berjalan kaki ke Lapangan Banteng hingga Monumen Nasional.

Baca juga: Tak Sepakat Pemisahan Tempat Duduk di Angkot, Dewan Transportasi Soroti Gerbong Wanita di KRL

Keduanya kemudian naik bus menuju Stasiun Rajawali, Sawah Besar. Di stasiun tersebut, pelecehan terjadi.

"Tangan pelaku tiba-tiba masuk ke dalam baju korban (BC), di situ terjadilah pelecehan," ucap Muqaffi.

Korban sempat berteriak, lalu masuk ke gerbong KRL. Pelaku mengikuti korban.

Dalam perjalanan, tepat di Jatinegara, perbuatan pelaku terulang kembali. Tiba-tiba tangan pelaku masuk ke dalam baju korban. Pelecehan kembali terjadi.

Pelaku kemudian ditangkap di Stasiun Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, usai diturunkan karena perbuatannya diketahui petugas KRL.

Namun, kasus pelecehan seksual itu berakhir damai. Dalih polisi, korban tidak mau membuat laporan ke Polres Jakarta Timur.

"Pihak korban membuat surat pernyataan yang intinya bahwa terkait dengan kasus tersebut, tidak ingin perkaranya lanjut dengan alasan rumahnya jauh. (Kasus) berakhir secara kekeluargaan," kata Muqaffi.

Baca juga: Pria yang Diduga Masturbasi di KRL Ditetapkan sebagai Tersangka dan Ditahan

Rentetan kasus

Usai peristiwa itu, kasus pelecehan seksual di dalam KRL terus berulang.

Petugas pengamanan KAI Commuter menangkap pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (6/7/2022).

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba mengatakan, insiden itu terjadi di area Peron 7 Stasiun Manggarai sekitar pukul 11.50 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com