Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Bakal Batasi Kendaraan di Tebet Eco Park dengan Bantuan Aplikasi

Kompas.com - 22/07/2022, 21:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Selatan akan melakukan uji coba pembatasan kendaraan di sekitar kawasan Tebet Eco Park dengan aplikasi digital.

Hal itu dilakukan untuk memudahkan petugas dalam menekan mobilitas kendaraan di lokasi yang telah ditetapkan sebagai Low Emission Zone (LEZ) atau Zona Emisi Rendah itu.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Susilo mengatakan, aplikasi yang nanti digunakan merupakan hasil kerja sama antara pihaknya dengan Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Selatan.

Dengan aplikasi tersebut nantinya petugas akan dapat menyaring kendaraan yang masuk ke kawasan Tebet Eco Park.

Baca juga: Bantah Wakil Wali Kota Jakpus, Anies Tegaskan Citayam Fashion Week Tak Dilarang

Pengendara yang bukan merupakan warga sekitar Tebet Eco Park disarankan untuk menghindari lokasi LEZ.

"Di kawasan LEZ itu tidak berlaku (lokasi parkir) dikecualikan untuk penduduk di kawasan Tebet sendiri," ujar Susilo dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).

Pengendara yang bukan warga sekitar Tebet Eco Park tetapi ingin mengunjungi taman tersebut dianjurkan untuk memarkirkan kendaraan mereka di tempat yang sudah disediakan.

"Dia boleh berlalu lalang di kawasan itu seperti biasa. Namun, warga luar Tebet diharapkan tidak lagi menggunakan kendaraan bermotor. Boleh bersepeda, jalan kaki, dan dianjurkan memakai kendaraan umum kalau mau ke Tebet," kata Susilo.

Baca juga: Soal Pembukaan Tebet Eco Park, Anies: Seharusnya Bisa Segera

Pembatasan kendaraan sebelumnya sudah dilakukan dengan menggunakan stiker atau tanda tertentu.

Namun, karena pendataan kendaraan telah dilakukan secara digital, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan mengganti sistemnya menjadi berbasis aplikasi.

"Petugas kan sudah memiliki handphone, kami minta Sudin Kominfotik Jakarta Selatan untuk membuat aplikasi sederhana untuk memfilter kendaraan yang dimilki warga,"

Susilo sebelumnya mengatakan, setidaknya ada lima kantong parkir yang disediakan di sekitar Tebet Eco Park.

Baca juga: Tebet Eco Park Dibuka Awal Agustus, Tarif Parkir Kendaraan Pengunjung Berlaku Progresif

Kelima kantong parkir berada di lahan Sarana Jaya, SMPN 73 Jakarta, Gedung Graha Pratama, Gedung Wisma Pede, dan Pom Bensin SPBU 31-128.

"Tiap lahan memiliki kapasitas yang berbeda baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat," ucap Susilo.

Susilo menambahkan, lahan Lahan Sarana Jaya dapat menampung sekitar 102 mobil dan 335 motor. Namun lahan itu saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com