Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebet Eco Park Dibuka Awal Agustus, Tarif Parkir Kendaraan Pengunjung Berlaku Progresif

Kompas.com - 22/07/2022, 09:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif parkir progresif akan diberlakukan untuk setiap kendaraan wisatawan atau pengunjung Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.

Aturan tarif tersebut akan berlaku saat Tebet Eco Park kembali dibuka setelah tutup sementara untuk keperluan pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas.

Saat ini, Tebet Eco Park masih ditutup sampai akhir Juli 2022, dan baru dibuka awal Agustus 2022.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Tebet Eco Park Bakal Dibuka Kembali Akhir Juli 2022

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudinhub) Jakarta Selatan Susilo Dewanto mengatakan, besaran tarif parkir progresif untuk mobil yakni Rp 5.000 untuk satu jam pertama dan Rp 4.000 pada jam berikutnya.

Sedangkan tarif parkir progresif untuk motor yakni Rp 2.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 2.000 pada jam selanjutnya.

"Tarif ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 120 Tahun 2012 Tentang Biaya Parkir pada penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan," ujar Susilo dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (21/7/2022) malam.

Baca juga: Warga Diminta Pakai Transportasi Umum saat Kunjungi Tebet Eco Park, Ini Alasannya

Aturan tarif parkir progresif itu diberlakukan di lima kantong parkir yang disediakan di sekitar Tebet Eco Park.

Kelima kantong parkir berada di lahan Sarana Jaya, SMPN 73 Jakarta, Gedung Graha Pratama, Gedung Wisma Pede, dan Pom Bensin SPBU 31-128.

"Tiap lahan memiliki kapasitas yang berbeda baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat," ucap Susilo.

Baca juga: Tak Selamanya Tebet Eco Park Populer, Taman Ini Juga Berpotensi Viral

Susilo menambahkan, lahan Lahan Sarana Jaya dapat menampung sekitar 102 mobil dan 335 motor. Namun lahan itu saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Sedangkan lahan parkir pada halaman SMPN 73 Jakarta berkapasitas 50 mobil dan 200 motor.

Sedangkan untuk lahan parkir gedung Gedung Graha Pratama dan Gedung Wisma Pede dapat menampung 100 mobil dan 150 motor.

"Untuk pom bensin atau SPBU 31-128 itu menyediakan kapasitas parkir untuk 20 mobil dan 50 motor," kata Susilo.

Untuk diketahui, Tebet Eco Park awalnya ditutup hingga akhir Juni 2022 karena ada beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan, terutama di bagian rumput karena membeludaknya jumlah pengunjung.

Namun, waktu penutupan taman kemudian diperpanjang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa Tebet Eco Park akan dibuka kembali pada akhir Juli 2022.

"Enggak lama lagi, (Tebet Eco Park akan dibuka) akhir Juli (2022) ini," ungkap Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Pemprov DKI Jakarta berencana untuk mewajibkan calon pengunjung Tebet Eco Park mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Jakarta Kini atau JAKI. Jumlah pengunjung juga akan dibatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com