JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas di simpang Pesing, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, diklaim dapat menekan kepadatan kendaraan hingga 70 persen.
"Rekayasa lalu lintas itu sangat mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar traffic light Pesing. Berkurangnya (kemacetan) hingga 70 persen. Kalau sering lewat sana, pasti kelihatan (perbedaannya)," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Maulana Karepesina kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Klaim tersebut didapatkan berdasarkan hasil evaluasi Satuan Lantas Polres Metro Jakarta Barat dan Sudin Perhubungan Jakarta Barat, serta instansi terkait.
Rekayasa lalu lintas itu sebelumnya diuji coba selama dua pekan sejak Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Usai Uji Coba, Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Pesing Akan Diterapkan Permanen
Maulana menceritakan, saat awal penerapan rekayasa lalu lintas, kepadatan kendaraan masih terjadi ketika traffic light Pesing dibuka dan ditutup.
"Saat itu, penumpukan masih terjadi sampai Green Garden, dari Jalan Panjang ke Grogol, lalu dari Flyover Pesing mengarah ke arteri. Nah, tertumpuk di situ," kata Maulana.
Kendati belum terurai di awal masa uji coba, ia menyebutkan, kemacetan mulai terurai setelah sepekan berlangsung.
"Akhirnya kami coba selama seminggu. 2-3 hari masih terjadi kepadatan, tapi berjalan seminggu pertama semakin berkurang," kata Maulana.
Baca juga: Kronologi Mata Elang Rampas Motor Kuli Bangunan di Cengkareng...
Lanjut Maulana, kepadatan semakin terurai ketika petugas menonaktifkan lampu lalu lintas Pesing.
"Traffic light perlu kami tutup. Pukul 06.00 -20.00 WIB, kami pasang barrier. Seminggu setelah kami tutup, tidak terjadi lagi kepadatan sampai hari ini," jelas Maulana.
Atas keberhasilan uji coba tersebut, rekayasa lalu lintas tersebut pun akan diterapkan secara permanen ke depannya mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.
"Sementara kami efektifkan jam 06.00-20.00 WIB dulu dengan tutup permanen yang ada," kata Maulana.
Baca juga: Pagar Pembatas Tribun JIS Roboh, Anies: Tidak Mengganggu Grand Launching
Selain waktu tersebut, Maulana menyebutkan, lalu lintas akan dinormalkan kembali lantaran kepadatan lalu lintas jarang terjadi di luar waktu tersebut.
"Jadi sambil menunggu untuk dipermanenkan, kami masih berkoordinasi dengan suku dinas terkait (Dishub) untuk dipasang movable concrete barrier (MCB)," pungkas Maulana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.