Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dispora DKI Tegaskan Bangunan GOR Mampang Prapatan Tidak Roboh, tetapi Sengaja Dirobohkan untuk Revitalisasi

Kompas.com - 05/08/2022, 23:03 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Rusdiyanto mengatakan GOR Mampang Prapatan sengaja dirobohkan untuk direvitalisasi. Ia membantah bahwa GOR tersebut roboh karena ada kelalaian dalam proses pembangunan.

Hal itu disampaikan Rusdiyanto dalam pemeriksaan oleh Polsek Mampang Prapatan berkaitan dengan tewasnya dua kuli bangunan berinisial AJ (48) dan IN (23) dalam proses revitalisasi GOR Mampang Prapatan pada Minggu (31/7/2022).

"Memang sengaja dirobohkan, mau dibangun baru yang lama kan harus dihapus. Jadi bukan karena bangunannya roboh, memang sengaja dihapus," kata dia dikutip dari Tribunjakarta.com, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian Terkait Robohnya Tembok GOR Mampang yang Tewaskan 2 Pekerja

Rusdiyanto mengatakan revitalisasi GOR Mampang Prapatan kini berada di bawah tanggung jawab perusahaan pemenang tender yang merevitalisasi bangunan milik Pemprov DKI itu.

Karenanya, segala peristiwa yang terjadi selama proses revitalisasi menjadi tanggung jawab kontraktor pemenang tender.

"Jadi itu tadi, pemenang lelangnya sudah ada. Pemenang lelang yang dimaksud adalah perusahaan yang mengikuti tender lelang untuk mengambil bangunan yang dirobohkan. Jadi  menjadi kewajiban si perusahaan itu," lanjut dia.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap Dispora DKI pada hari ini sebatas meminta keterangan tentang proses lelang revitalisasi GOR Mampang Prapatan.

"Hanya dimintai keterangan sih, proses lelangnya seperti apa, penghapusan aset DKI. Proses lelangnya itu ada di badan aset bukan Dispora," pungkasnya.

Baca juga: Tembok GOR Mampang Ambruk Tewaskan 2 Pekerja Bangunan, Polisi Panggil Dispora DKI Jakarta

Sebelumnya, Polisi menyebut bahwa dua pekerja proyek revitalisasi Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, meninggal dunia karena tertimpa material.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi mengatakan, pada saat kejadian kedua korban berinisial AJ (48) dan IN (23) bersama dua rekannya sedang membongkar tembok di lantai bangunan.

Setelah itu, tembok bangunan tersebut mendadak ambruk karena diduga terdorong oleh angin. Kedua korban pun tertimpa tembok, dan jatuh ke lantai dasar.

"Itu kan mereka bongkar tembok. Tahu-tahu angin kenceng, terus temboknya roboh timpa mereka. Jadi ketiban reruntuhan," ujar Supriyadi saat dihubungi, Senin (1/8/2022). 

Akibat kejadian itu, kedua korban pun mengalami luka berat dan meninggal dunia saat akan mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

"Korban sempat dibawa ke rumah sakit dan enggak lama meninggal dunia," kata Supriyadi.

Saat ini, insiden kecelakaan kerja tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, kepolisian tetap mendalami unsur kelalaian yang mengakibatkan material ambruk dan dua pekerja meninggal dunia.

Hasil penyelidikan tersebut nantinya akan dijadikan bahan evaluasi bagi pihak penanggung jawab demi keselamatan para pekerja.

"Kami tetap dalami sebagai pembelajaran ini kedepannya bahwa pekerjaan ini taruhannya nyawa. Perlu ada standarnya," pungkas Supriyadi

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bukan Tertiup Angin, Dispora Sebut Robohnya GOR Mampang Tewaskan 2 Pekerja karena Sengaja Dirobohkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com