Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teralis Besi di Rumah Warga Tambora, Melindungi saat Kerusuhan 1998, Memerangkap saat Kebakaran

Kompas.com - 19/08/2022, 20:33 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teralis besi rapat yang melekat pada sisi bangunan di kawasan Tambora, Jakarta Barat, tengah menjadi sorotan.

Terlebih, usai enam penghuni indekos meninggal dunia dalam kebakaran di sebuah bangunan yang dipasang teralis besi, di Jalan Duri Selatan 1, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu (17/8/2022) pagi.

Teralis besi dinilai menghambat proses penyelamatan penghuni saat kebakaran terjadi di dalam bangunan.

Baca juga: Teralis Besi Kerap Hambat Upaya Penyelamatan Saat Kebakaran di Tambora, Pemkot Jakbar Lakukan Penertiban

"Rata-rata rumah yang dihuni itu semua ditutupi dengan teralis besi. Sehingga, ini sulit bagi penghuni untuk menyelamatkan diri," kata Camat Tambora Bambang Sutarna di Tambora, Kamis (18/8/2022).

Bambang menambahkan, sebagian rumah warga yang dipasang teralis besi rapat yang hampir menutupi seluruh bangunan, biasanya merupakan rumah model lama.

"Kapan dipasangnya kami tidak tahu, tapi sejak puluhan tahun lalu. Tapi rata-rata bangunan yang dipasang teralis itu yang bangunan lama. Mereka ini memasang teralis di semua sisi, ditutup. Pintunya, terasnya, semua ditutup bahkan lantai atas, atap atas," jelas Bambang.

Sementara itu, salah satu warga, Ince (65), mengatakan bangunan rumahnya sudah dipasang sejak tahun 1986.

"Saya sejak 1986 tinggal di sini. Beberapa bulan setelah tinggal, saat itu tetangga pada mau masang teralis. Saya ya ikut pasang. Jadi bareng-bareng sama dua bangunan di sebelah," kata Ince kepada Kompas com.

Baca juga: 6 Penghuni Tewas Saat Kebakaran Rumah Kos di Tambora, Teralis Besi Jendela Jadi Sorotan

Ince menceritakan, meski ia dulu memasang teralis besi lantaran ikut-ikutan, tetapi cukup untuk melindungi keluarga dan rumahnya saat kerusuhan 1998 terjadi.

"Sebenarnya dipasang jauh sebelum krismon (krisis moneter) 1998. Tapi waktu kerusuhan, kami selamat, rumah selamat karena ini. Tapi saat itu, kami tambahin jaring besi di belakang teralis, soalnya kalau kaca dipecahin, pecahannya itu masuk ke dalam, nah jaring untuk menghalau pecahan," jelas Ince.

Beberapa tahun lalu, lanjut Ince, keluarganya mulai lebih longgar dalam memasang teralis besi sebagai pengamanan di rumahnya.

Teralis besi itu sudah tidak lagi digembok dan dibiarkan begitu saja agar sewaktu-waktu mudah dibuka.

Baca juga: 4 Jenazah Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Teridentifikasi, Ini Identitas Lengkapnya...

"Beberapa tahun lalu kan ada peristiwa kebakaran yang ada korban di Pekojan, kalau enggak salah. Nah, kami takut juga, mana sudah lansia. Jadinya teralis di atas itu enggak digembok, jadi bisa dibuka. Khawatir terjadi musibah kayak gini, jadi bisa menyelamatkan diri," ungkap Ince.

Kendati puluhan tahun memasang teralis besi, Ince pun akhirnya memutuskan membongkar teralis besi di lantai 2 dan 3 bangunannya.

Keputusan itu dilakukan usai kebakaran indekos yang menewaskan enam orang tersebut. Bangunan itu berjarak hanya dua rumah di sebelah rumahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com