Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sopir Taksi Online Diserang di Tambun, Sempat Melawan dan Kepala Dihantam

Kompas.com - 19/08/2022, 20:04 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengemudi taksi online, Ujang Usman (42), diserang oleh penumpangnya di Jalan Jalen Raya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin (15/8/2022).

Awalnya, Usman mendapat pesanan untuk mengantar penumpang ke lokasi yang searah dengan jalan pulang, ke perumahan Villa Bekasi Indah, Tambun Utara.

"Saya dapat order-an dari underpass Tambun tujuan ke Perumahan Villa Bekasi Indah. Saya menjemput penumpang itu, dia ada di warung yang sudah tutup," kata Usman, saat ditemui di rumahnya, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Sopir Taksi Online Diserang Penumpang di Tambun, Kepalanya Dihantam Benda Tumpul Berulang Kali

Usman menuturkan, pelaku mengenakan jaket, celana pendek serta memakai kupluk. ia tidak merasa curiga dan mengantarkan pelaku ke tempat tujuan.

Namun di tengah perjalanan, pelaku justru minta diturunkan di Perumahan Kintamani.

"Saya tanya titiknya sudah benar belum, kata dia sudah. Waktu itu dia juga minta saya buat tunggu adiknya yang mau jemput di lokasi," ungkap Usman.

Di dalam mobil, kata Usman, keduanya sempat mengobrol.

"Dia sempat ngomong dan suruh saya tunggu di dalam mobil. Katanya dia, adiknya itu lagi beli kopi. Terus enggak beberapa lama, datang tuh orang pakai motor Ninja," ucap Usman.

Lantas, Usman bertanya kepada si penumpang soal pengendara motor itu. Kemudian, pelaku mengaku bahwa pengendara motor yang datang merupakan adiknya. Selanjutnya, Usman membuka kaca mobilnya.

"Begitu saya buka kaca dan menerima duit dari yang bawa motor, itu yang belakang (penumpang) langsung beraksi. Leher saya dipiting sambil dia pegang cutter, tangan dia satu lagi pegang obeng," kata Usman.

Usman pun melawan. Ia juga melihat pengemudi motor mendadak menjauhi mobil Usman.

"Tangan pelaku sebelah kiri sempat saya gigit sekeras-kerasnya. Mungkin cutter dia jatuh. Tangan saya langsung berusaha merebut obeng. Begitu obeng kerebut, saya buka pintu dan keluar," tutur Usman.

Baca juga: Pria Mengaku Sopir Taksi Online Dikeroyok Massa di Duren Sawit, Sempat Diteriaki Maling

Perkelahian keduanya pun berlanjut di jalan. Dengan kepala berdarah, Usman terus melawan pelaku. Namun pelaku kembali mengeluarkan sebuah benda tumpul dari bagian belakang tubuhnya.

"Dia keluarin senjata lagi, entah itu pipa atau apa, langsung hantam kepala saya sampai beberapa kali," ujar Usman.

Karena tenaganya habis dan terus dihantam, Usman pun berteriak minta tolong. Tak lama kemudian, sejumlah pemuda melintas dan langsung membantu Usman.

"Remaja itu maju dan samperin pelaku, terus pelaku dua-duanya langsung kabur, sempat dikejar sama pemuda itu, tapi enggak kena," ujar dia.

Akibat serangan itu, Usman mendapat 27 jahitan di kepalanya. Ia mengaku sudah melaporkan kasus penyerangan itu ke Polsek Tambun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com