Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Simprug Korban Kebakaran Tinggal di Pengungsian, Sulit Tidur hingga Berebut Bantuan Pakaian

Kompas.com - 23/08/2022, 17:29 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga korban kebakaran di Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, saat ini mengungsi di sejumlah tenda pengungsian.

Para korban yang mengungsi memiliki cerita pilu saat terpaksa harus bermalam di tenda pengungsian sementara.

Asih (49), misalnya. Ia menjadi satu dari 398 warga korban kebakaran yang saat ini tinggal di salah satu pengungsian setelah kebakaran terjadi pada Minggu (21/8/2022).

Sesaat setelah kejadian, Asih tidur hanya beralas karpet bersama tetangganya yang juga menjadi korban kebakaran.

Saat itu, Asih tidur tanpa bantal bersama dua putrinya yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Baca juga: Korban Kebakaran di Simprug Jaksel Terima Cetakan Pengganti Dokumen Kependudukan yang Terbakar

Kondisi tersebut sebelum ketua RW menerima bantuan 100 kasur dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan.

"Tidak enak tidur di pengungsian, saya tidak bisa tidur dari sejak awal kejadian. Selain itu juga saya masih kebayang kejadian kemarin," ujar Asih, Selasa (23/8/2022).

Sejak muncul di salah satu tempat tinggal warga, api begitu cepat merambat dari satu rumah ke rumah lain, sampai menghanguskan tempat tinggal Asih.

Asih yang kala itu sedang menonton televisi tak sempat menyelamatkan pakaiannya. Ia hanya menyelamatkan dokumen kependudukan dan kendaraan pribadinya.

Baca juga: Ada 9 Pengungsian yang Tampung 398 Korban Kebakaran di Simprug Jaksel

Akibatnya, Asih yang tidak memiliki pakaian ganti harus berebut mencari baju dan celana di posko pengungsian sementara.

"Alhamdulillah dapat bantuan semalam. Kami mencari pakaian dari bantuan," ucap Asih.

Kini, Asih dan suami serta kedua anaknya masih bertahan di pengungsian.

Hal yang saat ini ia harapkan adalah bantuan seragam sekolah untuk anak-anaknya yang sudah dua hari tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar setelah insiden kebakaran.

Asih juga berharap ada bantuan berupa sepatu sebagai ganti alas kaki yang juga terbakar dalam kebakaran di permukimannya.

"Semua habis terbakar. Sampai sepatu buat sekolah anak juga terbakar. Untuk buku-buku sekolah masih sempat saya bawa," tutur Asih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com