Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Srikandi Damkar Depok soal Semangat Pantang Tolak Laporan: Ada yang Serangan Jantung, Teleponnya ke Kami...

Kompas.com - 17/09/2022, 07:00 WIB
Retno Ayuningrum ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tessy Haryati adalah srikandi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Dia bukan pemadam kebakaran biasa melainkan adalah kepala seksi operasional penyelamatan di dinas tersebut selama lebih kurang tujuh tahun.

Tesy pun berbagi pengalaman unik yang pernah dia alami selama menjadi srikandi. Kata dia, banyak orang-orang yang menghubungi damkar untuk persoalan di luar tupoksi mereka. 

"Di sini ada yang sakit jantung, kena serangan jantung nih, teleponnya ke sini. Kita sampai bingung kenapa bapaknya enggak nelpon 119, tapi kan nggak bisa disalahin," tutur Tessy.

Meskipun tidak mempunyai kapasitas atau keahlian yang dibutuhkan, Tessy tetap membantu untuk menghubungi pihak 119. Dia mengatakan bahwa Damkar sudah seperti operator.

Baca juga: Kisah Tessy Haryati, Srikandi Damkar Depok Penyusun Strategi Pemadaman Api

Tidak hanya itu, Tessy juga pernah menangani kasus unik lain seperti kunci yang masuk septic tank hingga ATM masuk gorong-gorong.

Respons 15 menit

Meski demikian, Tessy tidak pernah menolak laporan yang masuk pada tiap deringan telepon di Damkar.

Perkara Damkar bisa mengatasinya atau tidak, yang terpenting mereka merespons dan datang terlebih dahulu.


"Target kinerja dinas kami, respons time 15 menit. Jadi mau ada pelayanan itu apa aja, respons time 15 menit. Itu dulu dikerjain karena masuk laporan kita. Perkara nanti kita bisa apa enggak nyelesaiin pokoknya direspons dulu 15 menit," lanjut Tessy.

Menurut Tessy, itu sebabnya tingkat kepuasaan masyarakat kepada Damkar bisa mencapai 87 persen dibandingkan dengan badan penyelamatan yang lain. Selain karena cepat merespons, meminta pelayanan Damkar juga mudah. Hanya dengan mengirimkan video sepuluh detik dan berbagai lokasi peristiwa ke nomor Whatsapp Damkar Depok.

Baca juga: Tembok Retak Imbas Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Warga Khawatir Ambruk

Ikut padamkan kebakaran Gudang JNE

Tessy merupakan salah satu damkar yang turut berjibaku memadamkan api pada kebakaran Gudang JNE beberapa waktu lalu. Dia sempat membuat video laporan situasi saat proses pemadaman masih berlangsung. 

"Kondisi terakhir seperti ini. Sudah terkendali, tinggal beberapa titik, memang menunggu air suply," ujar Tessy. 

Tessy menunjukkan kondisi gedung yang sudah hangus dan dipenuhi asap tebal. Dia juga memberi instruksi kepada pemadam kebakaran lain yang sedang memegang selang air besar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com