Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jalur Alternatif ke Puncak

Kompas.com - 20/09/2022, 00:15 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puncak, Bogor menjadi destinasi wisata banyak orang ketika akhir pekan tiba. Tidak heran bila jalur ke puncak selalu padat terutama saat musim liburan.

Terjebak macet di jalur puncak kerap mengacaukan rencana kunjungan berwisata. Apalagi jika mengejar waktu untuk check-in di hotel atau villa.

Dari Jakarta ke Puncak bila naik mobil, jalan yang umumnya dilalui adalah melewati jalan tol Jagorawi. Namun ada beberapa jalan alternatif untuk sampai di puncak dengan tidak melewati tol.

Berikut ini lima jalur alternatif dari Jakarta ke Puncak yang bisa dilalui. 

  • Jalur Tol Sentul Selatan - Babakan Madang - Pasir Angin. Jalur tersebut punya rute sepanjang 20 kilometer. Dari Pasir Angin ke Puncak memakan waktu 2 jam perjalanan
  • Jalur Cileungsi - Jonggol - Cariu dengan rute Jakarta - Cianjur - Bandung. Jalur tersebut panjangnya sekitar 55 kilometer. Jalur ini memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dari Jakarta. 
  • Jalur Cilember - Jogjogan - Ciburial. Jalur ini punya panjang 8 kilometer dan memakan waktu kurang lebih 3 jam 4 menit dari Jakarta. 

Baca juga: Cara ke Bandara Soekarno Hatta dari Bogor

  • Jalur Jatiwangi - Bendungan - Ciawi. Jalur ini punya panjang sekitar 13 kilometer dan memakan waktu dan memakan waktu 3 jam 43 menit dari Jakarta. 
  • Jalur Cigombong/Caringin - Cipaku dengan rute dari Sukabumi menuju Cipaku Kota Bogor. Jalur ini memiliki panjang sekitar 15 kilometer dan memakan waktu 3 jam 11 menit dari Jakarta. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com