Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shalat Gaib untuk Korban Kanjuruhan, Kapolres Tangerang Ingatkan Jajaran Hindari Kesalahan Saat Tugas

Kompas.com - 05/10/2022, 17:56 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Polres Metro Tangerang Kota menggelar kegiatan shalat gaib dan doa bersama untuk para korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).

Sedikitnya 131 suporter Aremania meninggal dunia di dalam stadion pasca kekalahan tuan rumah Arema FC saat menjamu Persebaya Surabaya pada liga 1 Indonesia, pada 1 Oktober 2022 lalu.

Banyaknya korban yang berjatuhan diduga akibat polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, usai sejumlah suporter turun ke lapangan selepas pertandingan.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Aremania Turun ke Lapangan untuk Semangati Pemain 

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, kegiatan sholat gaib ini dilakukan dalam rangka turut berbelasungkawa atas meninggalnya para korban yang tewas dalam insiden tersebut.

"Semoga para korban diampuni segala dosa dan khilafnya, mendapat tempat terbaik dari Allah SWT, meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan yang luka segera diberikan kesembuhan," kata Zain dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/10/2022).

Kapolres berpesan kepada seluruh jajaran untuk mengurangi sekecil apapun kesalahan dalam melaksanakan tugas, serta selalu saling mengingatkan dalam kebaikan.

Ia berharap jajarannya dapat mengembalikan citra Polri lebih baik lagi di mata masyarakat.

"Menjadi pembelajaran kita bersama supaya menjadi lebih baik lagi kedepan, dan permasalahan ini dapat segera selesai," katanya.

Baca juga: Menit-menit Mematikan di Stadion Kanjuruhan, Jeritan Penonton di Tengah Lautan Asap Gas Air Mata

"Kepada keluarga korban di stadion Kanjuruhan yang di tinggalkan selalu diberikan kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan," imbuhnya.

Ratusan suporter sepak bola se-Kota dan Kabupaten Tangerang menggelar doa bersama atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka berharap permusuhan tidak terjadi di luar arena sepakbola, karena tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia.Ellyvon Pranita Ratusan suporter sepak bola se-Kota dan Kabupaten Tangerang menggelar doa bersama atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka berharap permusuhan tidak terjadi di luar arena sepakbola, karena tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia.

Sementara itu, ratusan suporter sepak bola se-Kota dan Kabupaten Tangerang juga menggelar doa bersama atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022) malam.

Dalam kesempatan itu para suporter klub sepakbola dan pihak kepolisian beserta pemerintah daerah setempat saling mengingatkan bahwa tidak ada pertandingan sepakbola seharga nyawa.

Mereka juga mengingatkan kepada siapa saja pendukung suatu klub sepakbola agar tidak saling bermusuhan di luar dari pertandingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com