Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahabat Kenang Dendis, Korban Tembok Roboh MTsN 19: Orang yang Meramaikan Tongkrongan

Kompas.com - 07/10/2022, 13:49 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Dendis Al Latif (13) salah satu korban robohnya tembok MTsN 19 Pondok Labu akibat banjir yang terjadi pada Kamis (6/10/2022) kemarin, masih terkenang manis di ingatan sahabat-sahabatnya.

Iqbal, Hayzkil, dan Abesta, telah bersahabat dengan Dendis setahun belakangan sejak duduk bersama di bangku kelas 7.

"Kita tuh temanan pas kelas 7. Semua anak cowok di kelas itu temenan. Tapi sekarang Dendis beda kelas, tapi masih suka main kalau istirahat," kata Iqbal selagi menengok Dendis untuk terakhir kali di rumah duka, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Duka Selimuti Rumah Dendis Korban Tembok Roboh MTsN 19, Ibunda Terisak di Pelukan Pelayat

Hayzkil mengenang hari-hari bersama Dendis yang selalu diisi tawa dengan setiap banyolannya.

"Kita di kelas setiap hari ketawa. Ketawanya dia nular," kenang Hayzkil.

Ketiganya mengaku akan sangat kehilangan sosok Dendis. Pasalnya, bagi mereka, Dendis merupakan nyawa dari kemeriahan perkumpulan mereka.

"Bakal kehilangan banget. Dia itu orang yang ceria, yang ramai. Orang yang ngeramaikan tongkrongan, pokoknya kalau enggak ada dia pasti sepi. Dia tuh cepat banget akrab sama orang lain. Yang temen barunya aja saya yakin kehilangan banget," kata ketiganya bersahut-sahutan.

Baca juga: BERITA FOTO: Keharuan Warnai Pemakaman Dendis, Korban Tembok Roboh MTsN 19 Jakarta

Sosok Dendis sangat sulit terlepas dari ingatan mereka, terlebih mereka bertiga juga tanpa sengaja melihat peristiwa yang merenggut nyawa sahabatnya itu.

Bahkan, beberapa jam sebelum peristiwa terjadi, mereka sempat bermain voli bersama di sekolah.

Saat banjir merangsak masuk ke halaman sekolah secara tiba-tiba dan dengan debit yang besar, tembok di latar panggung outdoor tiba-tiba rubuh.

Hayzkil menyaksikan peristiwa itu dari lantai dua sekolahnya.

Baca juga: Air Mata Sang Ibu Iringi Pemakaman Korban Runtuhnya Tembok MTsN 19 Jakarta...

Sementara Iqbal yang saat itu sedang mencuci mukanya tidak jauh dari panggung, segera berlari ke arah panggung melawan arus air yang kuat.

Di sana, ia melihat dua sosok yang tertimpa tembok, salah satunya Dendis.

"Saya awalnya enggak lihat Dendis karena enggak pakai kacamata, setelahnya baru sadar ternyata di sana ada sahabat saya," kenang Iqbal sembari menahan tangis.

Iqbal pun dengan segera berusaha menolong teman-temannya dengan mengangkat tembok yang runtuh, tetapi tidak berhasil.

Baca juga: Imbas Tembok Roboh, Kemenag Renovasi Total Bangunan MTsN 19 Pondok Labu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com