BEKASI, KOMPAS.com - Enam pelajar sekolah menengah stas (SMA) menangis sambil bersimpuh di hadapan orangtuanya masing-masing.
Mereka sebelumnya ditangkap polisi pada 7 Oktober 2022 gara-gara terlibat tawuran. Bahkan, aksi tawuran tersebut terekam dan diunggah di media sosial.
Untuk itu, polisi menginstruksikan enam pelajar tersebut untuk bersimpuh dan meminta maaf kepada orangtua mereka masing-masing.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki menjelaskan alasan mengapa polisi menginstruksikan pelajar tersebut untuk meminta maaf sambil bersimpuh.
kata Hengki, para pelaku tawuran merupakan kumpulan remaja yang ingin mencari jati diri.
Baca juga: Lama Buron, Pelaku Pembacokan Saat Tawuran di Tangerang Tertangkap
"Sudah diketahui bersama, bahwa dari video yang ada, ini anak-anak remaja yang ingin eksis dan mencari jati diri," ujar Hengki di lantai 3 Mapolres Bekasi Kota, Senin (10/10/2022).
Suasana haru langsung terasa ketika enam remaja itu diperintahkan meminta maaf. Mereka langsung menangis dan menyesali kenakalan yang sudah mereka lakukan.
Adapun Kapolres Metro Bekasi Kota turut menjadikan enam remaja itu sebagai duta anti-tawuran Kota Bekasi.
Hengki beralasan, pengalaman para remaja sebagai pelaku aksi tawuran menjadi dasar mengapa polisi haru menjadikan mereka sebagai duta anti-tawuran.
Hengki berharap dengan adanya duta anti-tawuran, seluruh aksi tawuran pelajar dapat dicegah.
Baca juga: Bawa Senjata Tajam, 3 Pelajar di Cipondoh Tangerang Diamankan Polisi Saat Tawuran
View this post on Instagram
Baca juga: 10 Remaja Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Kebayoran Baru, Satu Celurit dan 2 Stik Golf Disita
"Kami akan jadikan duta anti-tawuran, tujuannya adalah sebagai tindaklanjut bersama dengan Pemkot Bekasi, untuk mendeklarasikan Kota Bekasi sebagai kota anti-tawuran," ujar Hengki.
"Terutama tawuran pelajar. Nanti akan saya bicarakan dengan Pak Plt Wali Kota, supaya tawuran pelajar ini bisa betul-betul diminimalisir di Kota Bekasi," tambah dia.
Sebelumnya, aksi tawuran para pelajar yang ditangkap itu beredar di media sosial Instagram.
Polisi mengeklaim bahwa tawuran yang dilakukan remaja itu sudah terjadi sejak Juli 2022 dan diunggah kembali ke medsos.
Kendati dalam video terlihat ada beberapa remaja yang membawa sajam, namun polisi menyebut bahwa tidak ada korban dalam video yang beredar tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.