Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Pasar Senen, dari Pasar yang Ramai di Hari Senin hingga Menjadi Kawasan Berorientasi Transit

Kompas.com - 11/10/2022, 07:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompleks Pasar Senen di Jakarta Pusat telah 287 tahun menjalani fungsi sebagai simpul penggerak ekonomi utama wilayah Ibu Kota.

Sejarah Pasar Senen bermula pada tahun 1735. Di tahun tersebut, seorang tuan tanah kaya asal Belanda, Yustinus Vinck, membangun sepasang pasar “kembar” di Batavia, yakni Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang.

Kawasan Pasar Senen kemudian didominasi oleh pedagang Tionghoa yang hanya berdagang setiap hari Senin.

Saat itu, banyak yang menyebut pasar ini sebagai pasar ”snees” yang merupakan julukan orang Belanda terhadap warga Tionghoa.

Namun pada akhirnya pasar ini lebih populer dikenal sebagai Pasar Senen karena aktivitas pasar hanya ramai setiap hari Senin.

Baca juga: Sejarah Pasar Senen, Dahulu Hanya Buka di Hari Senin

Dikutip dari arsip harian Kompas, dalam buku Rentjana Dasar Pembangunan Proyek Senen (1964) dituliskan bahwa pada tahun 1964, Pasar Senen dijadikan penanda modernisasi kota yang digagas Gubernur DKI Mayjen TNI Soemarno Sosroatmodjo.

Kala itu, gubernur mengundang pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam membangun Ibu Kota.

Kawasan Senen yang memang sudah berkembang menjadi pusat perekonomian pun menjadi sasaran, karena saat itu kawasan Pasar Senen dinilai kumuh dan tidak layak.

Letak strategis di “jantung” Ibu Kota

Lokasi Pasar Senen yang berada di tengah kota membuat kawasan ini masih menjadi satu dari sekian banyak jantung ekonomi Ibu Kota.

Lokasi Pasar Senen juga sangat dekat dengan Istana Negara dan Istana Kepresidenan serta dapat menjadi ikon Jakarta.

Berbagai permasalahan yang mendera Pasar Senen kala itu adalah lalu lintas dan tempat parkir kendaraan tidak teratur karena jalan sempit.

Pasar sayur juga tidak teratur, selalu becek, dan banyak sampah. Los dan kios pun tidak memenuhi syarat kesehatan sama sekali.

Tujuan pembangunan proyek Senen adalah untuk menghilangkan satu daerah di pusat kota yang tidak memenuhi syarat, serta membangun sebuah pusat perdagangan yang sesuai dengan kebesaran bangsa Indonesia.

Peran sosok Ciputra

Saat itu, pengembang yang tertarik membangun Senen adalah mendiang Ciputra.

Ciputra yang ketika itu masih baru di bidang properti dan masih berkantor di Bandung memberanikan diri bertemu dengan gubernur di Balai Kota. Akhirnya Ciputra bisa mendapatkan proyek tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com